ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT NO 441/PDT.G/2013/PN.JKT TENTANG PENETAPAN GANTI RUGI PENGGUNA JASA PENERBANGAN DITINJAU DARI UNDANGUNDANG NOMER 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN

Dalam perspektif ganti rugi perlindungan pengguna jasa penerbangan didalam putusan perkara No. 441/PDT.G/2013/PN.JKT telah sesuai dengan undang-undang No.1 tahun 2009 tentang penerbangan. Majelis hakim memberikan pertimbangan hukum bahwa PT.Lion Air telah melakukan perbuatan melawan hukum, namun penulis menemukan bahwa hakim dalam pengambilan putusanya hanya menghukum PT.Lion Air untuk memberikan ganti rugi kepada Maulite Sitompul untuk mengembalikan uang tiket yang telah dibeli Maulite Sitompul maka dari itu penulis merumuskan permasalahan yaitu 1). Apakah sudah tepat putusan dalam perkara No.441/PDT.G/2013/PN.JKT dalam prespektif perlindungan konsumen jasa penerbangan ?; 2). Bagaimana amar putusan dan pertimbangan hakim yang memenuhi prespektif keadilan dan kemanfaatan?;. Metode yang digunakan adalah yuridis normatif. Berdasarkan berdasarkan hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa perbuatan yang dilakukan oleh PT.Lion Air adalah perbuatan melawan hukum maka dalam hal ini seharusnya majelis hakim mempertimbangkan kerugian-kerugian yang telah dikeluarkan oleh Maulite Sitompul,namun jika dilihat dari prespektif perlindungan konsumen terpenuhnya unsur perbuatan melawan hukum tidak disertai dengan keputusan yang berpihak dengan kepentingan pengguna jasa penerbangan karena dapat dilihat hakim tidak mengabulkan sebagai mana dalam pokok gugatan pengguna jasa penerbangan , Majelis hakim hanya menghukum pelaku usaha untuk mengganti uang tiket Maulite Sitompul. Serta dalam asas kemanfaatan dan keadilan pertimbangan hakim belum sesuai karena hakim tidak mempertimbangkangkan aspek kerugian penguna jasa penerbangan pada kerugian materil saja sedangkan kerugian yang lain tidak diperhitungkan oleh majelis hakim sehingga menurut penulis putusan hakim lebih berpihak pada kepentingan pelaku usaha