VARIASI BAHASA GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TEMA TEKS DESKRIPSI KELAS VIISMP NEGERI 1 SUMBERPUCUNG

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk variasi bahasa yang digunakan oleh guru dan fungsi bahasa yang memengaruhi penggunaan bentuk-bentuk variasi bahasanya serta tujuan digunakannya variasi bahasa dalam interaksi pembelajaran bahasa Indonesia tema teks deskripsi pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Sumberpucung. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia. Data penelitian berupa kata maupun kalimat dari tuturan guru yang didalamnya mengandung bentuk-bentuk variasi bahasa. Data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa reduksi data, display data dan kesimpulan. Keabsahan data diperoleh melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunaan pengamatan, triangulasi, dan pengecekan teman sejawat. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Variasi bahasa dari segi penutur berdasarkan tingkat, golongan, dan status sosial penuturnya yang digunakan guru terbagi menjadi empat, yaitu variasi bahasa basilek, vulgar, kolokial, dan jargon. Dalam penggunaan keempat variasi bahasa tersebut, guru seringkali menggunakan fungsi heuristik yang muncul pada saat guru bertanya, namun juga pada saat guru bermaksud membimbing/mengarahkan. (2) Variasi bahasa dari segi pemakaian yaitu register yang digunakan sesuai dengan fungsi bahasa itu diucapkan. Fungsi interaksional sangat tepat digunakan dalam variasi bahasa register ini karena bertujuan untuk menjalin interaksi dengan menciptakan suasana interaksi belajar-mengajar tidak membosankan. (3) Variasi bahasa dari segi keformalan yang digunakan oleh guru terbagi menjadi ragam formal, ragam usaha, ragam santai dan ragam akrab. Dari keempat tersebut, ragam usaha merupakan bentuk variasi bahasa yang paling banyak digunakan oleh guru. Hal ini dikarenakan ragam usaha ini merupakan bahasa yang paling operasional. (4) Variasi bahasa dari segi sarana yang digunakan guru terbagi menjadi ragam lisan dan ragam tulis. Penggunaan ragam lisan lebih dominan dibandingkan dengan ragam tulis. Ragam tulis digunakan hanya sebagai pendukung adanya pergantian bentuk ragam bahasa