ANALISIS PENGGUNAAN MULTIMEDIA KARUNA UNTUK ANAK TUNAGRAHITA DI SDN JUNREJO 2 BATU

Perkembangan media pembelajaran semakin bervariasi dengan adanya dukungan penuh dari teknologi informasi yang terus berkembang. Perkembangan teknologi ini diharapkan untuk meningkatkan proses pembelajaran, yaitu meningkatkan daya serap materi oleh peserta didik, termasuk peserta didik tunagrahita. Media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran, diharapkan dapat membantu anak tunagrahita untuk memperoleh informasi dan pelajaran secara lebih baik. Salah satu media pembelajaran untuk anak tunagrahita yang didukung dengan teknologi adalah multimedia berbasis Komputer. Melalui Penggunaan multimedia KARUNA dalam pembelajaran pengenalan angka, huruf, dan warna untuk anak tunagrahita di SDN Junrejo 2 Batu, diharapkan mampu membantu memaksimalkan kemampuan anak tunagrahita dalam mengenal angka, huruf, dan warna. Tujuan dari hasil penelitian ini yaitu peneliti ingin mengetahui penggunaan multimedia KARUNA untuk anak tunagrahita di SDN Junrejo 2 Batu. Peneliti ingin mengetahui kendala dalam penggunaan multimedia KARUNA untuk anak tunagrahita di SDN Junrejo 2 Batu serta upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam penggunaan multimedia KARUNA di SDN Junrejo 2 Batu. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif sebagai alat pengumpul data. Data yang diperoleh berasal dari penggunaan teknik wawanara, observasi dan dokumentasi. Peneliti menggunakan tiga teknik dalam menganalisis data yaitu analisis data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah dalam penggunaan Multimedia KARUNA guru mengalami kendala. Kendala tersebut terletak dari siswa tunagrahita itu sendiri. Anak tunagrahita memiliki kecerdasan dibawah rata-rata anak pada umumnya dan sulit untuk memusatkan perhatiannya ketika belajar serta emosi anak tunagrahita sering tidak stabil. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut guru harus menciptakan kondisi agar anak mau belajar, selain itu materi yang disampaikan harus aplikatif dalam kehidupan anak. Guru harus memiliki sikap kasih sayang dan peduli untuk mengatasi masalah emosi yang dimiliki anak tunagrahita