Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone dengan Perilaku Makan pada Emerging Adults

Pada masa ini, smartphone sudah menjadi perangkat yang banyak digunakan oleh masyarakat luas karena adanya perkembangan teknologi yang memudahkan individu untuk melakukan banyak hal hanya dengan satu perangkat. Smartphone telah dilengkapi dengan berbagai macam aplikasi yang dapat mendukung perilaku makan individu. Sebagai contoh, banyak aplikasi yang dapat membantu mengatur dan menghitung kalori dalam makanan, menunjukkan tempat makan yang sedang banyak dikunjungi, menunjukkan makanan yang sedang digemari, dll. Individu, terutama yang berada pada tahap perkembangan emerging adulthood, merupakan golongan yang paling awal akan mengupdate dan mencoba menggunakan smartphone baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan intensitas penggunaan smartphone dengan perilaku makan pada emerging adults. Pada penelitian ini, kriteria subjek adalah individu berusia 18-25 tahun dan memiliki smartphone pribadi. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Intensitas Penggunaan Smartphone (SIPS) untuk mengukur intensitas penggunaan smartphone dan alat ukur Dutch Eating Behavior Questionnaire (DEBQ) untuk mengukur perilaku makan. Pada penelitian ini, pengambilan data dilakukan secara online melalui google form. Data yang telah diperoleh diuji menggunakan uji parametrik Pearson Correlation untuk melihat korelasi antara intensitas penggunaan smartphone dengan perilaku makan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara intensitas penggunaan smartphone dengan perilaku makan seseorang (r = 0,294 dan p (0,002) < 0,05). Hal ini berarti semakin tinggi tingkat penggunaan smartphone seseorang, semakin tinggi perilaku mengkonsumsi makanannya