DELIK AGAMA: Konsep, Batasan dan Studi Kasus

Delik agama seringkali dianggap terbatas pada perbuatan penodaan agama padahal tidak demikian. Regulasi Hukum Pidana Nasional mengatur beberapa bentuk, Pertama delik agama yaitu delik penodaan agama yang terdiri atas delik terhadap ajaran agama dan delik terhadap tata ibadah agama Kedua, delik agama terhadap kerukunan umat beragama. Kedua macam delik agama ini diatur dalam ketentuan hukum pidana KUHP dengan catatan historis yang khas. UU No.1/PNPS/1965 yang mencatat pemahaman konsep delik agama sebagaimana diatur dalam Pasa 156a KUHP sebagai perwujudan dari Gefühlsschutz-theorie sekaligus Freidensschutz-theorie. Pemberlakuan kedua teori sangat penting sebagai dasar pemahaman konsep delik agama, batasan delik aagama sekaligus prinsip dalam menganalisis kasus delik agama. Buku ajar ini hadir untuk memberikan jawaban atas kekurangan literature delik agama secara utuh berdasarkan hasil penelitian yang update. Delik agama dikaji dalam hubungannya dengan Pancasila, Kebebasan Beragama, etika multikulturalisme dan rumusan delik agama itu sendiri. Sebagai bahan pengayaan, buku ini mengajak pembaca untuk menerapkan pemahaman delik agama secara utuh dalam kasus delik agama konkrit. Buku ajar dapat digunakan oleh mahasiswa Sarjana Hukum (S1), Magister Hukum (S2) maupun Doktoral (S3) yang ingin mendalami konsep delik agama