Penjadwalan Produksi Di PT. Graha Cendana Abadi Mitra

PT. Graha Cendana Abadi Mitra adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang memproduksi tas travel (tas koper} jenis keras. Proses produksi dilaksanakan berdasarkan pesanan konsumen (job order) dan pola aliran produksinya bersifat flow shop, yaitu urutan proses pengerjaan tiap jenis produknya memiliki lintasan proses produksi yang hampir sama dan searah dari satu mesin ke mesin lainnya. Untuk memenuhi order dari konsumen, perusahaan belum memiliki metode penjadwalan produksi yang tepat, sehingga sering terjadi keterlambatan penyelesaian order karena penjadwalan produksinya tanpa mempertimbangkan waktu produksi dan due date. Dengan demikian permasalahan yang dihadapi adalah perusahaan sulit menetapkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan order dari konsumen dan dengan algoritma penjadwalan produksi perusahaan saat ini, perusahaan sering mengalami keterlambatan dalam penyelesaian order. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data yang relevan dcngan masalah yang ada, yaitu berupa data urutan proses produks~ penguknran waktu kerja, performance rating operator, allowance dalam proses produksi, data jenis dan jumlah mesin yang digunakan, data waktu setup mesin, jumlah operator setiap proses, data order bulan Oktober 2003, termasuk wawancara dan diskusi yang dilakukan dengan pihak perusahaan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, waktu kerja perusahaan, produk yang dihasilkan, bahan baku produksi dan metode penjadwalan produksi perusabaan yang Ielah digunakan perusahaan selama ini. Melalui penelitian ini dibenlcan usulan algoritma penjadwalan produksi yang lebih baik yaitu algoritma pengurutan produksi usulan dengan berdasarkan metode EDD (liar/iest Due Dute) dan SPT (Shortest Processing Time), sena dengan menggabungkan job-job yang mempunyai tipe bentuk dan ukuran yang sarna untuk rnengbemat waktu setup pada proses hot forming. Penggabungan job-job ini dilakukan hila penggabungan tersebut tidak mengakibatkan keterlambatan pada job-job lain yang dilewatinya. Selain itu juga diterapkan transfer batch usulan untuk mengurangi waktu idle pada proses produksi. Berdasarkan basil penjadwalan dengan algoritma penjadwalan produksi usulan didapatkan penurunan mean tardiness dari 0,33 hari menjadi 0,1 hari. Terdapat penurunan total waktu keterlambatan dari 10 bari menjadi hanya 3 ~ sehingga dapat mengurangi 7 bari keterlambatan. Selain itu juga terjadi penurunan jumlah job yang terlambat, yaitu dari 7 job yang terlambat menjadi hanya i job yang terlambat. Selain itu juga didapatkan adanya penghematan lrespan untuk order bulan Oktober 2003 sebesar 29 menit