POLA INTERAKSI KERUANGAN INDUSTRI JAMU TRADISIONAL DESA MERDIKOREJO KECAMATAN TEMPEL KABUPATEN SLEMAN

ABSTRAK Industri kecil memiliki peranan penting dalam perekonomian wilayah, khususnya masyarakat pada wilayah pedesaan. Hal ini dikarenakan hasil produksi dari industri kecil keterkaitan dengan budaya setempat dan juga masyarakat setempat dapat memanfaatkan sumber daya lokal baik berupapemanfaatan bahan baku ataupun pemanfaatan ketenagakerjaan. Kegiatan industri menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan pendapatan suatu wilayah, dan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Begitu juga dengan Desa Merdikorejo memiliki beberapa industri yang sedang berkembang. Desa tersebut memiliki 70 pengrajin jamu tradisional namun yang tergabung dalam satu kelompok jamu tradisional Desa Merdikorejo hanya berjumlah 30 pengrajin. Industri jamu yang terdapat di Desa Merdikorejo sudah berdiri sejak zaman dahulu dan bersifat turun -temurun. Adanya industri tersebut mengakibatkan munculnya interaksi yang terjadi dengan wilayah lainnya di dalam pemenuhan bahan baku, proses pembuatan jamu dan proses pemasaran jamu. Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan peneliti ini adalah untuk menganalisis pola interaksi keruangan yang terjadi dari kegiatan industri jamu tradisional Des a Merdikorejo di Padukuhan Bangunrejo Desa Merdikorejo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden 35 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi pustaka, kuesioner, wawancara dan observasi. Tahapan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mengidentifikasi karakteristik industri jamu, mengidentifikasi pelaku usaha jamu serta menganalisis aspek-aspek yang terkait dengan pola interaksi keruangan. Aspek-aspek yang terkait dalam penelitian ini adalah aspek input ( bahan baku dan tenaga kerja), aspek proses (alat produksi dan alur pembuatan jamu) dan aspek output (wilayah pemasaran jamu. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa karakteristik industri diketahui bahwa bentuk industri yang berkembang di Desa Merdikorejo merupakan industri kecil rumah tangga.Sedangkan karakteristik pelaku usaha, para pelaku usaha seluruhnya termasuk dalam umur produktif. Dan dari aspek input, aspek proses dan aspek output diketahui bahwa asal bahan baku dan alat produksi yang mereka gunakan, didapatkan dari Pasar Muntilan. Hal ini menciptakan terjadinya suatu pola interaksi keruangan antara Desa Merdikorejo dengan Kabupaten Magelang (Kecamatan Salam dan Kecamatan Srumbung). Sedangkan pada aspek output tercipta interaksi keruangan dengan wilayah pemasaran yang meliputi padukuhan yang ada di Desa Merdikorejo, diluar desa tetapi masih satu kabupaten (Kecamatan Pakem dan Kecamatan Turi) dan diluar kabupaten (Kecamatan Salam dan Kecamatan Srumbung). Kuat lemahnya interaksi keruangan dipengaruhi oleh kuantitas barang yang menjadi pe masok bahan baku jamu tradisional. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Desa Merdikorejo belum dapat memenuhi kebutuhan bahan baku jamu mereka, sehingga mereka mengandalkan kabupaten/kota lain dalam memenuhi kebutuhan mereka. Padahal desa tersebut memiliki potensi untuk mem enuhi bahan baku mereka sendiri dengan cara menanam tumbuhan empon-empon disekitar rumah mereka dengan menggunakan media polibag. Kata Kunci : Pola, Interaksi Keruangan, Jamu Tradisiona