PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KADAR SOD, KADAR KREATININ DAN TINGKAT NEKROSIS GINJAL

Latar belakang: Nekrosis tubular akut (NTA) merupakan penyebab utama gagal ginjal akut pada pasien yang dirawat (38%) dan pasien di ICU (76%). Mortalitas NTA pada pasien yang dirawat dan pasien ICU berturut-turut 37,1% dan 78,6%. Pleurotus ostreatus mengandung senyawa antioksidan tinggi dan mengandung struktur beta glucan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antioksidan dan efek beta glukan dari Pleurotus ostreatus terhadap regenerasi ginjal. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan Randomized Post Test Only Controlled Group Design. Mencit Balb/c jantan diinduksi CCl4 0,5ml/kgBB selama 2 minggu. Subyek penelitian adalah 25 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu, K- (tanpa perlakuan), K+ (kontrol positif), P1 (CCL4 + Pleurotus ostreatus 100mg/kgBB), P2 (CCl4 + Pleurotus ostreatus 200mg/kgBB), P3 (CCl4 + Pleurotus ostreatus 300mg/kgBB). Ekstrak Pleurotus ostreatus diberikan mulai minggu ke-4 sampai 7. Pengukuran kadar SOD serum, kadar kreatinin serum dan perhitungan sel nekrosis dilakukan pada hari terakhir penelitian. Data dianalisis dengan uji one way ANOVA. Hasil: Ekstrak Pleurotus ostreatus mampu meningkatkan kadar SOD p=0,000, menurunkan kadar kreatinin p=0,012, dan menurunkan jumlah sel tubulus ginjal yang mengalami nekrosis p=.0,000. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan kadar SOD serum, kreatinin serum dan jumlah sel nekrosis di tubulus ginjal pada dosis 100, 200 dan 300 mg/kgBB. Peningkatan nilai SOD serum, penurunan nilai kreatinin serum, dan penurunan jumlah sel nekrosis terbesar terdapat pada dosis 300 mg/kgBB