Pusat Komunitas Seni Salihara di Semarang

Seni merupakan salah satu cara pengungkapan ekspresi atau gagasan oleh setiap individu manusia melalui cara yang lebih estetis. Dengan mengandalkan kemampuan berkreasi, sebuah karya seni dapat tercipta sehingga dapat dinikmati oleh individu lain. Seni Kontemporer salah satunya. Komunitas seni yang mengenalkan seni kontemporer pada masyarakat adalah Komunitas Salihara di Jakarta. Komunitas Salihara dibentuk oleh sejumlah sastrawan, seniman, jurnalis, dan peminat seni. Sejak berdiri, Komunitas Salihara telah menampilkan berbagai macam acara seni dan pemikiran; sebagian datang dari mancanegara dan berkelas dunia pula. Kota lain yang memiliki keunikan dan keberagaman seninya adalah Kota Semarang. Namun bukan hanya seni tradisi, nafas seni kontemporer juga coba dirasukan ke lorong-lorong kota melalui komunitas seni, budayawan, serta Dewan Kesenian Semarang. Dengan seni mereka melebur bersama masyarakat menyelenggarakan seminar, diskusi panel, membahas permasalahan di daerah tersebut, serta melibatkan para seniman untuk menggelar berbagai pertunjukan musik. Hal tersebut bertujuan agar jiwa berkesenian tidak mati dengan memfasilitasi pengajaran seni bagi siapa saja. Kota Semarang perlu merintis dengan membuat ruang bagi mereka untuk berkarya dan memamerkan hasil karyanya kepada masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah wadah bagi para penggiat seni yang selama ini karyanya belum dapat diapresiasi dengan baik oleh masyarakat karena sedikitnya panggung bagi mereka untuk memamerkan dan menunjukkan hasil karyanya. Melalui Pusat Komunitas Seni Salihara di Semarang dengan penekanan desain Arsitektur Kontemporer di mana bangunan tersebut memiliki ciri khas yang dapat menarik pengunjung untuk datang sehingga diharapkan karya para seniman dapat dikenalkan dan diapresiasi secara baik oleh masyarakat dengan fasilitas-fasilitas yang ada (gedung pertunjukan teater dan galeri seni), serta sebagai sarana untuk pendokumentasian atas kekayaan intelektual para seniman