MEDIA LITERACY COMPETENCE: STRATEGI CERDAS BAGI PUSTAKAWAN UNTUK MEWUJUDKAN INFORMASI SEHAT

Artikel ini mengkaji kompetensi literasi media sebagai strategi cerdas untuk mewujudkan informasi sehat bagi pustakawan. Perkembangan informasi dan teknologi telah melahirkan media baru yang merujuk pada perubahan di semua bidang termasuk perpustakaan. Berbagai informasi hilir mudik berkelindan dan menghampiri dalam kehidupan pustakawan, sehingga semesta informasi tersebut tidak saja berisikan informasi yang selamanya baik tetapi juga bisa buruk. Agar perpustakaan sebagai gerbang informasi sehat dapat terwujud maka membutuhkan kompetensi literasi media bagi pustakawannya, baik media yang tercetak maupun digital. Pustakawan dikatakan mempunyai kompetensi literasi media yang efektif jika mampu mengakses dan menyaring informasi yang sehat, mempunyai berbagai macam ketrampilan kompleks, sehingga mampu berpikir kritis untuk mengevaluasi dan menggunakan informasi. Faktor yang menyebabkan pustakawan belum memiliki kompetensi literasi media, yaitu: usia, tingkat pendidikan, kondisi psikis, status ekonomi, serta sikap apatis pustakawan. Strategi cerdas untuk mewujudkan informasi sehat yang bisa ditempuh pustakawan adalah memiliki beragam kompetensi, simulasi dan pertimbangan, kecerdasan kolektif, literasi hipermedia, pola pikir sehat, menciptakan pengetahuan baru, sosio-emosional, serta kemampuan menyaring informasi