DAMPAK TPST BANTAR GEBANG TERHADAP KONDISI SOSIAL MASYARAKAT DI KELURAHAN SUMUR BATU KECAMATAN BANTAR GEBANG

TPST Bantar Gebang sebagai tempat pemrosesan sampah di Bekasi yang kini dimiliki oleh DKI Jakarta menimbulkan efek positif maupun negatif bagi perubahan sosial di kawasan Bantar Gebang. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apa saja dampak sosial secara negatif dan positif yang dirasakan oleh warga yang tinggal di kawasan TPST. Untuk itu penulis menganalisa dengan menggunakan teori perubahan sosial Selo Soemardjan dan dilihat dari sudut pandang pemulung dan masyarakat di kawasan TPST di Kelurahan Sumur Batu yang merasakan dampak dari TPST. Hasil dari penelitian ini adalah tidak hanya dampak negatif dari TPST saja, tetapi juga dampak positifnya baru diketahui oleh penulis ketika melakukan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif. Tipe penelitian deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diteliti dengan menggambarkan subjek/objek penelitian sesuai dengan fakta - fakta maupun tentang suatu proses yang sedang berlangsung dilapangan. Dalam memperoleh data, peneliti melakukan wawancara terhadap pihak TPST Bantar Gebang beserta penduduk yang menjadi pemulung dan penduduk yang menetap di sana. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan bukan hanya sisi positif maupun negatif dari TPST Bantar Gebang saja, tetapi penulis juga menemukan bahwa adanya take over yang dilakukan DKI Jakarta untuk mengambil alih TPST Bantar Gebang. Take over tersebut juga merubah ekonomi, lingkungan dan sosial di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang. Ada banyak perubahan yang baik ketika dikelola oleh DKI Jakarta seperti uang kompensasi yang meningkat. Saran penulis untuk DKI Jakarta adalah harus semakin memperhatikan masyarakat yang terkena imbas dari TPST Bantar Gebang karena masih banyak yang belum terdata untuk mendapatkan kompensasi yang sudah dijanjikan oleh DKI Jakarta, dan membantu mereka dalam pengurusan untuk mendapatkan khakhak tersebu