ANALISIS WACANA KRITIS PROGRAM KAJIAN BEDAH KITAB DI RADIO RODJA BANDUNG

Penelitian yang mengangkat judul “Analisis Program Kajian Bedah Kitab di Radio Rodja Bandung” ini menggunakan model analisis wacana Teun A. Van Dijk dari dimensi teks. Analisis wacana kritis merupakan salah satu kajian linguistik yang mencoba mengungkap makna di balik pesan atau teks pada media massa. Keberadaan bahasa di media massa tidak hanya digunakan sebagai alat untuk menggambarkan sebuah realitas, tetapi juga dapat menentukan gambaran mengenai sebuah persepsi yang akan muncul di benak khalayak. Penggunaan bahasa dalam penyampaian pesan merupakan praktik sosial yang dapat membentuk representasi dan kontruksi sosial pada individu maupun kelompok. Penelitian ini fokus pada satu dimensi yaitu dimensi teks dari model analisis wacana Teun A. Van Dijk. Proses pemilihan kata, kalimat, topik, gaya retorika sampai gambaran latar produksi adalah elemen yang menunjang keberhasilan proses penyampaian pesan itu sendiri. Elemen – elemen tersebut dapat dianalisis dari isi materi yang disampaikan oleh Radio Rodja Bandung melalui program Kajian Bedah Kitab. Hasil analisis tersebut akan diketahui bagaimana struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro pada teks materi program Kajian Bedah Kitab Radio Rodja Bandung tersebut. Poin – poin tersebut akan diketahui bagaimana representasi pada program itu. Hasil dari penelitian ini akan menggambarkan sebuah resprentasi dan bagaimana terbentuknya kontruksi realitas sosial dari program Kajian Bedah Kitab Radio Rodja Bandung. Hal tersebut akan terbentuk dari elemen – elemen yang dianalisis dengan teori analisi milik Teun A. Van Dijk, khususnya dimensi teks. Representasi menurut Eriyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis Wacana Kritis, terdapat dua hal penting yang diperhatikan dalam sebuah representasi, pertama apakah seseorang, kelompok, atau gagasan tersebut ditampilkan sebagaimana semestinya. Kata semestinya ini mengacu pada apakah seseorang atau kelompok itu diberitakan apa adanya atau diburukkan. Kedua, bagaimana sebuah representasi itu ditampilkan. Respresentasi pada program tersebut terlihat dari bagaimana materi yang disampaikan oleh para Ustadz Radio Rodja Bandung, juga bagaimana pemilihan kata, kalimat dan topik utama materi tersebut. Konstruksi realitas sosial didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi dimana individu menciptakan secara terus – menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersamaan secara subjektif. Kontruksi realitas sosial yang terbentuk dari program Kajian Bedah Kitab di Radio Rodja Bandung akan membentuk pemikiran – pemikiran baru pada masyarakat, khususnya pemirsa radio Rodja Bandung itu sendiri