GASTRODIPLOMASI SEBAGAI UPAYA PEMERINTAH THAILAND DALAM MENINGKATKAN WISATAWAN ASING DI THAILAND

Gastrodiplomasi yaitu penggunaan makanan dan masakan sebagai instrumen untuk menciptakan pemahaman lintas budaya dengan harapan meningkatkan interaksi dan kerjasama. Diplomasi ini memanfaatkan makanan dan masakan untuk menciptakan pemahaman lintas budaya dengan harapan bisa meningkatkan interaksi antara kedua pihak. Thailand adalah salah satu destinasi wisata terbaik di Asean, namun Thailand juga dikenal sebagai wisata sex (sex tourism). Ada sekitar 123.530 pekerja seks di Thailand, menurut laporan UNAIDS 2014. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara melakukan wisata ke Thailand bertujuan untuk melakukan wisata sex. Maka dari itu pemerintah thailand ingin menyingkirkan image “sex tourism” menjadi “quality tourism” (pariwisata berkualitas). Dimana sala satu program pemerintah yaitu melakukan gastrodiplomasi untuk meningkatkan citra bangsa yang berdampak pda peningkatan wisatawan asing. Besarnya ketertarikan wisatawan asing yang berkunjung ke Thailand untuk mencicipi makanan Thailand secara langsung membuat pemerintah ingin memperluas penyebaran makanan Thailand di luar negeri hingga ke seluruh dunia. Ketertarikan wisatawan asing terhadap pariwisata di Thailand menimbulkan dampak signifikan terhadap perkembangan Thai food.Gastrodiplomasi menjadi penting bagi eksistensi pariwisata Thailand karena pariwisata negara ini memiliki karakter yang khas yaitu perpaduan antara wisata alam, wisata sejarah dan wisata kekinian/modern. Sedangkan keberadaan kuliner bukan hanya sebagai faktor pelengkap, namun keberadaannya telah menjadi bagian dari nation brand. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan bagi pembaca mengenai Tujuan dan Manfaat gastrodiplomasi. dan program-program pemerintah Thailand dalam meningkatkan wisatawan asing ke Tthailand, serta untuk memahami dan mengetahui kebijakan dan dinamika gastrodiplomasi Thailand. Sehinggadapat menjadi referensi untuk pembaca yang akan membahas mengenai gastrodiplomasi. Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah telaah pustaka (Liberary Research) yaitu dengan cara mengumpulkan data dari literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian yang dibahas dan kemudian menganalisa. Literatur ini berupa bentuk buku-buku, dokumen, jurnal-jurnal, surat kabar baik itu media cetak maupun elektronik dan dari situs-situs internet maupun laporan-laporan yang berkaitan dengan penelitian yang penulis teliti. Gastrodiplomasi penggunaan makanan dan masakan sebagai alat diplomasi. Melalui gastrodiplomasi ini pemerintah Thailand dalam meningkatkan nation branding yang akan berdampak kepada peningkatan wisatawan asing ke Thailand. Peningkatan wisatawan asing yang berkunjung ke Thailand setiap thaunnya meningkat, sehingga peningkatan perekonomian di Thailand pun meningkat. Kata Kunci : Gastrodiplimasi, upaya pemerintah Thailand, meningkatkan wisatawan asing