POLA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DI KAMPUNG INGGRIS

Kampung Inggris sudah tidak asing lagi namanya. Kampung yang berada di Desa Tulungrejo dan Desa Singgahan, Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur ini menjadi objek bakal peneliian tugas akhir praktikan. Berbagai hal unik dan menarik menjadi alasan tersendiri di lakukannya penelitian di lokasi tersebut. Lokasinya bukan di sentra kota Kediri namun dapat menarik banyak pendatang untuk menyambangi tempat tersebut. Persona tersebut disinyalir karena orang-orang disana berkomunikasi menggunakan bahasa inggris, hal yang tidak biasa dan jarang di temukan di bagian Indonesia lainnya. Seiring perkembangan zaman kampung Ingris sediri selalu dipenuhi para pendatang dengan berbagai tujuan terutama pelajar yang berkeinginan bisa berbahasa Inggris karena bahasa inggris sendiri merupakan bahasa Inernasional. Sampai saat ini hampir ada 200 tempat belajar di kampung tersebut.Para pendatang berasal dari berbagai daerah yang berbeda. Banyak juga orang dari manca negara datang ke tempat tersebut untuk sekedar mengetahui saja sampai ingin belajar bersama mereka. Hal menarik dari fenomena ini Pare merupakan sebuah daerah di Kediri yang posisinya ada di bagian timur pulau jawa. Daerah tersebut merupakan suku jawa, salah satu suku terluas yang ada di Indonesia. Bahasa, pakaian, makanan, hingga sopan santun yang dimiliki suku jawa merupakan budaya yang di ketahui masyarakat Indonesia lainnya. Bila ditinjau ulang, pendatang yang singgah di kampung Inggris ini memiliki berbagai suku dan kebudayaan yang berbeda-beda. Dengan judul “Pola Komunikasi Antarbudaya di Kampung Inggris” praktikan akan membahas pola komunikasi dari berbagai orang yang memiiki kebudayaan berbeda di kampung Inggris. Hal tersebut di landaskan dengan teori Akomodasi Komunikasi dan model yang di kemukakan oleh Larry Samovar dalam bukunya “Komunikasi Lintas Buday