BARAKA SEBAGAI BASIS PERTAHANAN DI/TII (1953-1965)

Pembacaan teks Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah bukti bahwa Indonesia telah merdeka. Perjuangan tersebut tidak terhenti hanya saja ketika Indonesia telah merdeka. Sukarno selaku Presiden pertama Indonesia pernah mengatakan bahwa perjalanan panjang kita kedepan akan sangat berat, itu dikarenakan yang kita hadapi bukan lagi bangsa luar melainkan bangsa kita sendiri. Banyak bermunculan pemberontakan sebelum dan setelah kemerdekaan Indonesai. Pemberontakan yang terjadi seperti pemberontakan PKI di Madium, Pemberontakan Andi Asis, Pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Aidil), Pemberontakan PRRI/PERMESTA, dan DI/TII (Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia). Negara Islam Indonesai (NII), Tentara Islam Indonesia (TII) atau biasa disebut dengan Darul Islam (DI) adalah sebuah gerakan politik yang didirikan pada tanggal 7 Agustus 1949 (12 Syawal 1368)oleh politisi muslim yang radikal yaitu Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di Desa Cisampah, Kecamatan Ciawilgar, Kawedaan Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kartosoewirjo merupakan sekertaris dari partai MIAI yang dirubah menjadi Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) pada Oktober 1947. gerakan ini bertujuan untuk menjadikan Republik Indonesia sebagai sebuah negara yang menerapkan dasar Agama Islam sebagai dasar negara