KUALITAS PELAYANAN PENGUJIAN KENDARAAN ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DI DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA

Skripsi ini meurpakan hasil penelitian tentang kualitas pelayanan pengujian angkutan penumpang umum di Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya. Uji kelayakan kendaraan angkutan penumpang umum merupakan serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan. Pelaksanaan uji kendaraan tersebut sebagai pelayanan publik perlu mempertimbangkan aspek kualitas pelayanan. Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi latar belang adalah ketidakpuasan masyarakat dalam pelayanan berbagai hal maupun aspek penting yang menjadi dasar terbentuknya kualitas pelayanan publik terhadap masyarakat sering dikaitkan dengan prosedur yang berbelit dan dan imbalan sehingga pengaruhnya menjadi kurang efisien dan kualitas pelayanan publik di mata masyarakat menjadi kurang. Untuk mengukur sejauhmana kualitas pelayanan pengujian angkutan penumpang umum penulis menggunakan Teori Elwes yang mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan adalah bentuk yang kabur dan tidak pasti serta sering dikelirukan dengan kata sifat yang tidak tegas. Indikator dari kualitas pelayanan dalam penelitian ini terdiri dari bukti langsung , kehandalan, ketanggapan, empati dan jaminan pelayanan . Metode yang digunakan dalam, penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, responden dalam penelitian ini sebanyak 8 orang yang terdiri dari 5 orang sopir dan 3 orang petugas Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya. Data dikumpulkan melalui wawancara terbuka dan dianalisis dengan Teori Spradley. Hasil penelitian kualitas pelayanan pengujian angkutan penumpang umum berdasarkan indikator Tangible (Bukti langsung) pada umumnya cukup baik, partisipan merasa kurang puas karena terdapat alat yang tidak bisa digunakan. Kualitas pelayanan pengujian angkutan penumpang umum berdasarkan indikator Reliability (Keandalan) pada umumnya memandang baik namun yang menajdi hambatan adalah keakuratan hasil sangat tergantung pada sarana. Kualitas pelayanan pengujian angkutan penumpang umum berdasarkan Indikator Responsiveness (Daya tanggap) pada umnya kurang baik, karena partisipan harus menunggu lama. Kualitas pelayanan pengujian angkutan penumpang umum berdasarkan indikator Asurance (Jaminan) cukup baik, namun keluhan yang dirasakan adalah adanya biaya tambahan yang terdaftar dalam loket. Kualitas pelayanan pengujian angkutan penumpang umum berdasarkan indikator Emphathy (Empati) seluruh partisipan memandang baik karena selain perhatian terhadap kendaraan juga perhatian pada masalah pribadi. Oleh karena itu pihak Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya dapat meperhatikan kerusakan sekecil apapun akan mempengaruhi hasil pengujian, sehingga apabila terjadi kerusakan harus segera diperbaiki karena berpengaruh terhadap jaminan kelayakan kendaraan yang diuji