Begamal musik utama masyarakat Laur di Kalimantan Barat

Kesenian tradisional merupakan bagian dari kekayaan budaya nasional, maka dalam rangka pembangunan nasional, bidang ini perlu mendapat perhatian seperti halnya bidang lain. Kesenian tradisional khususnya musik masyarakat Dayak di Kalimantan yang sangat beragam sampai saat ini masih jarang diteliti secara ilmiah oleh peneliti Indonesia. Beberapa penelitian musik yang dilakukan oleh peneliti-peneliti asing masih terbatas pada beberapa suku saja, misalnya musik Iban di Serawak pada tahun 1960, musik Modang dan Kenyah di Kalimantan Timur tahun 1977. Padahal penduduk yang digolongkan sebagai suku Dayak mempunyai kelompok suku yang sangat banyak dengan budayanya yang berbeda-beda Musik Laur, seperti umumnya musik tradisional di Kabupaten Ketapang, sebenarnya mengalami proses kemumduran. Penyebabnya antara lain karena factor berkurang dan rusaknya alat musik, terutama jenis gong yang merupakan barang-barang peninggalan nenek-moyang yang didatangkan dari luar daerah dan kurangnya minat para generasi muda untuk mempelajari musiknya sendiri. Kiranya musik begamal perlu segera diselamatkan melalui usaha pelestarian seperti misalnya melalui penelitian, workshop dan seminar. Namun demikian perlu dukungan berbagai pihak seperti para akademisi, budayawan, seniman dan pemerintah daerah agar dapat tercapai usaha tersebut dengan maksimal