PERANAN UNI AFRIKA ( AFRICA UNION )DALAM MENGUPAYAKAN PERDAMAIAN DI WILAYAH SUDAN Studi Analisis Konflik Sudan Barat/ Darfur Tahun 2003-2007

ABSTRAK Berakhirnya Perang Dingin sekitar tahun 1989 menyebabkan perubahan yang besar dalam tatanan Hubungan Internasional. Jika dahulu keamanan dikaitkan dengan masalah kekuatan militer antar negara untuk memperebutkan kekuasaan atau posisi maka sekarang keamanan bersifat lebih universal. Dimensi keamanan pasti bersentuhan dengan analisis mengenai konflik. Konflik bisa dipicuoleh faktor politis, ekonomis, etnis dan lain-lain. Hal ini terjadi diberbagai negara di belahan dunia namun yang paling banyak terjadi adalah di benua Afrika, salah satunyanegara Sudan. Sudan telah lama dilanda konflik internal, baik yang dipicu masalah etnis, politis, ideologis maupun ekonomis. Seperti masalah Sudan Selatan, Sudan Timur dan baru-baru ini di tahun 2003 konflik di Sudan Barat, Darfur mencuat. Konflik Darfur manarik perhatian dunia internasional karena jumlah korban konflik mencapai 4 Juta jiwa dan dianggap krisis kemanusiaan terbesar abad ini. Uni Afrika, PBB, Uni Eropa, dan berbagai organisasi internasional telah mencoba untuk mengupayakan perdamaian di wilayah ini. Hal ini menarik perhatian penulis untuk meneliti: apakah yang manjadi latar belakang konflik di Sudan khususnya di Darfur? Dan apa peran Uni Afrika sebagai organisasi regional kawasan dalam mengupayakan perdamaian di Darfur? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya Uni Afrika dalam mengatasi konflik di Darfur dan mengetahui kendala-kendala dalam menjalankan misi perdamaian tersebut. Sedangkan manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah untuk menambah informasi dan wawasan bagi penstudi hubungan internasional mengenai contoh dinamika konflik internal yang berpengaruh pada stabilitas kawasan dan mengenai pentingnya peran kerjasama regional maupun internsional khususnya Uni Afrika dalam mengatasi konflikdan menciptakan perdamaian di wilayah Sudan Barat (Darfur). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu penguraian dan penggambaran kondisi yang relevan kemudian menganalisanya untuk mendapatkan penjelasan atas kondisi- kondisi tersebut. Dalam hal ini mendeskripsikan mengenai dinamika konflik internal di negara Sudan yakni diwilayah Darfur dengan meneliti mengenai peranan suatu organisasi regional Afrika dalam mengupayakan perdamaian di wilayah tersebut. Dengan cara mengumpulkan, menyusun, menginterpretasikan data yang kemudian diajukan dengan menganalisa data tersebut. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Uni Afrika belum berperan optimal dalam mengupayakan perdamaian diDarfur, Sudan Barat. Hal ini ditandai dengan upaya gencatan senjata pertama berdasarkan (HCFA) Humanitarian Ceasefire Agreement on the Darfur Conflict pada tanggal 8 April 2004 yang mengalami kegagalan. Kemudian pada tanggal 5 Mei 2006 tercapainya (DPA) Darfur Peace Aggreementnamun tidak semua pihak bertikai menandatanganinya. Meskipun DPA menjadi tolak ukur perjanjian damai di Darfur akan tetapi tingkat kekerasan tidak berkurang malah semakin meningkat. Pasukan perdamaian Afrika, yakni AMIS (African Mission in the Sudan)sulit menjalankan misinya di Darfur akibat kurangnya peralatan dan personil serta akibat suhu politik keamanan yang tidak kondusif maka sulit menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Darfur. Kata kunci: Peran Uni Afrika, Krisis kemanusiaan di Darfur