Studi Geomorfologi Kebencanaan Berbasis Analisis Spasial Untuk Pembangunan Berkelanjutan

Sistem pembangunan berkelanjutan di Indonesia harus berbasis mitigasi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa aspek-aspek geomorfologi secara spasial sebagai tahap mitigasi bencana, yaitu mengidentifikasi potensi dan kerentanan kebencanaan yang dapat ditimbulkan pada daerah Leato (Kelurahan Leato utara dan Leato selatan) pada Kecamatan Dumbo Raya Kotamadya Gorontalo. Aspek-aspek geomorfologi yang dikaji secara spasial menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) Global Mapper v12 dan ArcGIS v10.3. Analisa geomorfologi di lokasi penelitian didapatkan bahwa daerah tersebut memiliki morfografi wilayah pesisir hingga perbukitan terjal dengan ketinggian rata-rata 200 – 500 mdpl dan morfometri 8o sampai > 55o. Morfostruktur aktif merupakan aktivitas tektonik yang berlangsung relatif menerus sejak Eosen – Miosen Awal sampai Kuarter sehingga menjadikannya kawasan rawan bencana gempa bumi tinggi yang dapat menjadi faktor pemicu terjadinya longsor. Pengaruh tersebut menghasilkan pembentukan tatanan geologi diantaranya satuan litologi terobosan Diorit Bone (Tmb) dan Batuan Gunungapi Pinogu (TQpv) dengan sistem kekar yang menjadikan proses pelapukan berjalan intensif pada tubuh batuan. Kondisi pelapukan batuan merupakan keadaan morfostruktur pasif suatu bentang lahan yang dapat mempengaruhi kekompakan batuan sehingga beberapa jenis diantaranya menjadi bahan longsoran jenis rock fall. Dari segi morfoaransemen daerah penelitian, adanya pengunaan lahan seperti pertanian lahan kering dan semak belukar hingga jalur transportasi darat dan permukiman, menjadikan daerah tersebut tidak hanya rawan terhadap longsor tetapi juga menjadi rentan menjadi sebuah bencana yang merugikan khususnya pada pembangunan berkelanjutan di Gorontalo.<div><br></div><div>Indonesia's sustainable development system should be disaster-based mitigation. This research aims to analyze spatial geomorphology aspects, that identifies the potential and vulnerability of disaster that can be caused in Leato area (North Leato and southern Leato) at District Dumbo Raya of Gorontalo. Geomorphologically studied aspects using Geographic Information System (GIS) Global Mapper v12 and ArcGIS v10.3. Geomorphological analysis at the location of the research found that the area has coastal morphography up to the steep hills with an average height of 200-500 mdpl and morphometry of 8o to > 55o. Active morphostructure of tectonic activity which lasted relatively continuously since the Eocene - Early Miocene to Quarter, thus making it prone to high earthquake disaster that could become the trigger factor of a landslide. These influences resulted in the formation of geological structures including lithology breakthrough units Diorite Bone (Tmb) and Volcanic rocks Pinogu (TQpv) with a sturdy system that makes the weathering process run intensively on the body of the rock. Rock weathering conditions is a passive morphostructure of a landscape that can affect the cohesiveness of rocks so that some of them become rock fall type material avalanches. In terms of the morphology of the research area, the closure and use of land such as dryland and shrub farming to land and residential land transportation routes make the area not only vulnerable to landslides but also becomes vulnerable to a particularly adverse disaster on sustainable development in Gorontalo.<br>