PENGARUH ANALISIS KREDIT DALAM MEMINIMALKAN KREDIT BERMASALAH PADA PT. BPR BANJAR ARTHASARIGUNA BANJARSARI

ABSTRAK PT. BPR Banjar Arthasariguna Banjarsari merupakan lembaga keuangan yang dibawah pengawasan Bank Indonesia yang sangat erat kaitannya dengan program pemerintah yang bertujuan memberantas rentenir memodernisir pedesaan dan meningkatkan peredaran uang dimasyarakat melalui kredit yang dikeluarkan dengan sendirinya selain untuk umum juga memfokuskan diri untuk memberikan pelayanan dalam bidang tabungan dan deposito serta pemberian kredit. Kegiatan usaha yang dilakukan adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito, tabungan, memberikan kredit kepada pengusaha kecil, sedang, menengah dan ibu rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kredit dalam meminimalkan kredit bermasalah pada PT. BPR Banjar Arthasariguna Banjarsari. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Sedangkan teknik pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan dan lapangan yang meliputi : observasi non partisipan, wawancara terstruktur dan penyebaran angket dengan 10 responden yaitu bagian analisis kredit. Pada tahap analisis data menggunakan presentil untuk mengitung skala frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil regresi linier sederhana menunjukkan bahwa analisis kredit berpengaruh positif terhadap kredit bermasalah.Berdasarkan hasil analisis korelasi X pada Y menunjukkan adanya hubungan yang kuat diantara variabel analisis kredit dengan kredit bermasalah. Berdasarkan uji determinasi menunjukkan bahwa besarnya presentasi analisis kredit terhadap kredit bermasalah menunjukkan besarnya pengaruh analisis kredit yang besar yaitu 65,61 %, akan tetapi masih terdapat faktor-faktor lain sebesar 44,39 % yang mempengaruhi analisis kredit terhadap masalah yaitu dari factor perekonomian, politik luar negeri dan bencana alam. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh bagian analisis kredit adalah Kurangnya pengetahuan dalam bidang ilmu kejiwaan (psikologi) calon debitur yang mengakibatkan para analisis kredit kesulitan dalam menganalisis watak, sifat dan moral risk atau itikad baik dari calon debitur dan terbatasnya kemampuan bagian analisis kredit dalam memprediksi keadaaan yang akan terjadi dimasa yang akan datang seperti keadaan objek usaha yang mengalami kerugian, lemahnya pengawasan dalam administrasi kredit sehingga tidak dapat terpantau penggunaan kredit yang diberikan kepada debitur. Saran-saran yang peneliti dapat kemukakan yaitu diharapkan menambah karyawan bagian analisis kredit, membekali bagian analisis kredit dengan ilmu psikologi, para analisis kredit lebih memperhatikan prinsip kehati-hatian dan ketelitian, dan mengharapkan ada pihak lain yang mengadakan penelitian lebih lanjut diluar variabel yang telah peneliti lakukan. Kata Kunci : Analisis kredi