NILAI KEARIFAN LOKAL SEBAGAI BASIS PEMBENTUKAN CIVIC DISPOSITION PADA MASYARAKAT SUKU BANJAR : Studi Kasus Pasar Terapung Siring Piere Tendean Banjarmasin

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali tentang kearifan lokal masyarakat suku Banjar khususnya pada aktivitas pedagang perempuan di pasar terapung Banjarmasin. Penelitian dilakukan secara kualitatif terhadap pedagang perempuan di pasar terapung. Subjek dalam penelitian ini yaitu pedagang perempuan di pasar terapung, masyarakat suku banjar, akademisi, dan pemerintah daerah. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Proses analisis data menggunakan teknik triangulasi. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa pada dasarnya kearifan lokal masyarakat suku Banjar terbentuk dan dipengaruhi oleh kondisi geografisnya, dimana mayoritas penduduknya bermukim di pinggiran sungai. Kebudayaan yang dimiliki masyarakat suku Banjar lahir dari pengalamannya yang sangat akrab dengan sungai dan sudah lama hidup dalam budaya sungai. Kearifan lokal, kondisi sosial, dan budaya tersebut mengandung khasanah nilai-nilai budaya yang bertransformasi menjadi watak atau karakter tertentu dalam kehidupan kesehariannya. Pasar terapung menjadi wujud nyata hasil dari kebudayaan sungai di Banjarmasin. Terdapat nilai-nilai luhur yang terlihat dalam keseharian para pedagang perempuan tersebut. Nilai kejujuran dan kemurahan hati tampak pada ucapan dan perbuatan mereka dalam berdagang. Hal ini tidak terlepas dari religiusitas masyarakat Banjar yang mayoritas beragama islam. ;--- This study aimed to discover local wisdom of Banjar ethnic particularly on women traders at Banjarmasin floating market. The research was carried out qualitatively toward the women traders at the floating market. The subjects of this research were the women sellers at floating market, the tribal community of Banjar, academicians, and the local government. Data were collected by interview, observation, and documentation studies. The process of data analysis was conducted using a triangulation technique. This study discovered that basically the local wisdom of Banjar was formed and influenced by its geographical condition, which majority of people lives in riverside. Culture that they have was resulted from their experience of being close to the river and living with river culture for long time. These local wisdom, social condition and culture contain culture values which have transformed into certain dispositions or characters on their daily lives. Floating market is a real appearance of river culture in Banjarmasin. There are high values which can be seen on the women traders' life. Honesty and humility values are shown from their words and acts on trading. These cannot be separated from religiousness of Banjar society of who mostly is Moslem