KONTROVERSI MASYARAKAT DALAM PEMUATAN IKLAN LUAR RUANG MEIKARTA DI KOTA BANDUNG

Penelitian ini berjudul “Kontroversi Masyarakat Dalam Pemuatan Iklan Luar Ruang Meikarta di Kota Bandung”. Media Luar ruangan adalah media yang berukuran besar dipasang ditempat-tempat terbuka seperti dipinggir jalan, dipusat keramaian atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bus kota, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Terkait dengan judul, Meikarta merupakan sebuah kawasan hunian masyarakat yang megah dan akan di bangun oleh Perusahaan Lippo Group di Cikarang, Jawa Barat. Pada perjalanannya hanya saja megaproyek ini memiliki beberapa kekeliruan yang terjadi dalam pemuatan iklannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengalisis bagaimana persepsi masyarakat yang mencakup beberapa unsur didalamnya mengenai sensasi, atensi, dan interpretasi masyarakat di wilayah Kota Bandung yang keterkaitannya dengan judul penelitian tersebut diatas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, dengan teori persepsi dari Bernard Berelson yang dikutip oleh Sobur. Penggunaan metode kualitatif diharapkan peneliti dapat memeperoleh data dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi secara langsung sehingga data tersebut dapat melengkapi penelitian ini, serta menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang dapat diteliti dari persepsi orang-orang. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan bahwa terdapat kesimpulan mengenai persepsi masyarkat yang terbagi dalam unsur-unsurnya, Sensasi yang diperoleh bahwa semua masyarakat sudah mengetahui sebelumnya mengenai meikarta dan hampir semua masyarakat mengetahui informasi tersebut dari iklan media luar ruang seperti space iklan, billboard, dan neon box yang berada di mall-mall. Selanjutnya Atensi masyarakat terhadap meikarta tidak memiliki ketertarikan serta termotivasi dengan hunian megah ini karena alasan/persepsi yang variatif antara satu dengan yang lainnya, dan terakhir mengenai interpretasi hampir semua masyarakat bahwa meikarta tidak menjanjikan masa depan serta tidak memberikan ketenangan jika kelak menghuninya, hal tersebut dirasa bertolak belakang dengan iklan yang gencar dipromosikan oleh pihak perusahaan, karena interpretasi mereka terhadap meikarta memiliki pandangan yang variatif antar satu sama lainnya. Hal tersebut yang menjadikan kontroversi dikalangan masyarakat Kota Bandung. Saran yang ingin disampaikan oleh peneliti untuk masyarakat khususnya masyarakat Kota Bandung agar dapat lebih dapat memfilter segala bentuk iklan yang dilakukan oleh para pengusaha yang mengiklankan produknya, agar suatu hal yang akan merugikan masyarakat. Dari pada itu masyarakat diharapkan lebih cermat serta cerdas dalam mengambil dan menerima suatu informasi dalam bentuk apapun