EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODE RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KETRAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN PADA SISWA KELAS VIIIA MTsN FILLIAL POPONGAN, TEGALGONDO, KLATEN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Dalam melakukan proses pembelajaran guru dapat memilih dan menggunakan metode mengajar, salah satunya yaitu dengan penerapan model reciprocal teaching dalam pembelajaran biologi. Model reciprocal teaching (berbalik) merupakan strategi yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan permasalahannya serta dapat meningkatkan keterampilan berfikir kritis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa kelas VIIIA MTsN Fillial Popongan, Klaten tahun ajaran 2009/2010. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Analisis data dalam penelitian ini dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan uji regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan baik dari nilai afektif maupun kognitif terjadi peningkatan keterampilan berfikir kritis siswa. Sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh rata-rata hasil belajar siswa sebesar 5,6 dan rata-rata pada siklus I meningkat menjadi 6,3, rata-rata siklus II meningkat menjadi 6,9 dan rata-rata pada siklus III meningkat menjadi 7,6. Hal tersebut menunjukkan setelah diberikan materi dengan penerapan model reciprocal teaching berpengaruh positif terhadap peningkatan nilai awal siswa sebesar 0,7 point, tetapi apabila dilihat secara individual pembelajaran dengan reciprocal teaching belum bisa meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa kelas VIIIA terbukti masih ada beberapa siswa yang nilainya mengalami penurunan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: secara keseluruhan baik nilai afektif maupun kognitif ada peningkatan keterampilan berfikir kritis siswa dengan model reciprocal teaching pada siswa kelas VIIIA MTsN Fillial Popongan, Klaten tahun ajaran 2009/2010. Pada ranah kognitif sebesar 0,7 point atau 70%. Untuk ranah afektif mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 9,1 (siswa kurang berminat), siklus II sebesar 11,6 (siswa cukup berminat), siklus III sebesar 17,9 (siswa sudah berminat), tetapi secara individual baik nilai afektif maupun kognitif belum bisa meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa terbukti ada beberapa siswa yang nilainya masih mengalami penurunan baik pada siklus II atau siklus III