PENERAPAN STRATEGI PUBLIC RELATIONS 2.0 PADA INSTITUSI PEMERINTAH DALAM MEMBANGUN KEPERCAYAAN PUBLIK (Analisis Deskriptif Pada Pengelolaan Konten Website Kementerian Sekretariat Negara RI)

Beberapa tahun terakhir, tingkat kepercayaan publik di beberapa Negara mengalami penurunan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Edelman Trust Barometer, saat ini terjadi krisis kepercayaan publik sekala global. Namun, tingkat kepercayaan publik di Indonesia pada tiga tahun terakhir justru tidak pernah keluar dari CLUSTER TRUSTED. Padahal menurut K.D Paine, kepercayaan merupakan OUTCOME dari prilaku komunikasi yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa pemerintah telah berhasil berkomunikasi dengan baik dengan publiknya, meskipun Indonesia memiliki letak geografis yang tidak menyatu, karena terdiri dari banyak gugusan pulau yang ada didalamnya. Oleh sebab itu, pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana Kementerian Sekretariat Negara selaku institusi pemerintah yang paling dekat dengan presiden mengupayakan komunikasi berbasis internet yang mereka lakukan, sehingga dapat membentuk kepercayaan publiknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan dasar studi kasus untuk melihat bagaimana humas Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) Republik Indonesia (RI), melakukan upaya pembentukan kepercayaan publik pada sektor pemerintah. Dengan tipe penelitian deskriptif, agar peneliti dapat menggambarkan secara lebih jelas proses tersebut. Penelitian ini akan berfokus pada pemanfaatan internet dalam ranah PUBLIC RELATIONS atau dapat disebut PR 2.0 dalam pengelolaan konten di media yang mereka pilih untuk berkomunikasi dengan publik, yakni WEBSITE yang berdomain setneg.go.id. Lalu teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara mendalam, dokumentasi dan juga observasi terhadap humas Kementerian Sekretariat Negara. Dari penelitian yang telah dilakukan, akhirnya membawa peneliti kepada kesimpulan, bahwa humas Kemensetneg mempunyai siklus dalam pengelolaan konten, dalam upaya pengelolaan konten WEBSITE yang mereka lakukan. Siklus pengelolaan konten tersebut terdiri dari beberapa tahap, yakni: penemuan ide & gagasan, diskusi pengembangan konten, eksekusi pembuatan konten, filterisasi konten, pengunggahan konten pada WEBSITE, dan juga evaluasi kinerja. Dimana pada setiap tahapan pengelolaan konten yang dilakukan oleh Kemensetne