HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA\ud PADA IBU HAMIL TRIMESTER III \ud DI PUSKESMAS PLERET\ud BANTUL TAHUN 2016

Latar Belakang: Anemia dalam kehamilan dapat menyebabkan berat badan\ud kurang, plasenta previa, eklamsi, ketuban pecah dini. Anemia dalam kehamilan dapat\ud dipengaruhi oleh paritas. Ibu hamil primigravida yang mengalami anemia kehamilan\ud sebesar 44,6% sedangkan ibu multigravida yang mengalami anemia kehamilan\ud sebesar 12,8%. Hal tersebut disebabkan ibu primigravida belum mempunyai\ud pengalaman untuk menjaga kesehatan kehamilan dari kehamilan sebelumnya karena\ud baru pertama kali hamil. Sepanjang tahun 2016, angka kejadian anemia tertinggi di\ud Kabupaten Bantul terdapat pada Puskemas Pleret dengan jumlah 254 ibu hamil. \ud Tujuan: Diketahuinya hubungan antara paritas dengan kejadian anemia pada\ud ibu hamil trimester III di Puskesmas Pleret Bantul. \ud Metode Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan\ud restrospektif, menggunakan data sekunder dengan melihat rekam medik. Sampel\ud penelitian menggunakan total sampling, dengan jumlah sampel 110 responden.\ud Analisa data dengan menggunakan chi square. \ud Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan status paritas yang beresiko dan\ud mengalami anemia sejumlah 39 (35,45%) ibu hamil dan status paritas tidak beresiko\ud yang mengalami anemia sebanyak 23 (20,9%) ibu hamil. Hasil uji statistik pada\ud paritas dengan kejadian anemia menggunakan chi square diperoleh nilai ρ value\ud sebesar 0,027. Hasil uji chi square pada usia ibu dengan kejian anemia menunjukkan\ud hasil ρ value = 0,624. Pada status gizi dengan kejadian anemia menunjukkan hasil ρ\ud value = 0,336. Sedangkan pada jarak kehamilan dengan kejadian anemia\ud menunjukkan hasil ρ value = 0,015. \ud Simpulan dan Saran: Ada hubungan antara paritas dengan kejadian anemia\ud pada ibu hamil di Puskesmas Pleret Bantul. Diharapkan untuk seorang ibu yang ingin\ud hamil lebih memperhatikan paritas dan jarak kehamilan dari kehamilan sekarang dan\ud sebelumnya supaya bisa menghindari faktor resiko terjadinya anemia