Perilaku Gaya Hidup dan Obesitas sebagai Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD. Aji Batara Agung Dewa Sakti Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara

Latarbelakang: Diabetes mellitus tipe 2 ( DM Tipe2) merupakan masalah yang penting untuk dilakukan penyelesaiannya , karena angka penderita DM tipe 2 terus meningkat , peningkatan prevalensi DM tipe 2 meningkat karena terjadi Perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah kalori yang dimakan, kurangnya aktifitas fisik dan meningkatnya jumlah populasi manusia usia lanjut. Obesitas dan gaya hidup merupakan faktor risiko untuk DM tipe 2, karena banyak bukti dari penelitian menunjukkan bahwa intervensi gaya hidup secara intensif dapat mengurangi kejadian diabetes tipe 2 pada individu yang berisiko. Tujuan penelitian untuk mengetahui besarnya hubungan pengetahuan perilaku hidup sehat dan obesitas terhadap kejadian DM tipe 2. Metode: Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain case control study. Subyek penelitian yang diambil adalah secara purposive samping pada pasien rawat jalan dan rawat Inap di RSUD.Aji Batara Agung Dewa Sakti sejumlah 212 dengan 106 kasus penderita DM tipe 2 dan kontrol 106 bukan penderita DM tipe 2 antara umur 25-64 tahun. Hasil: Pengetahuan perilaku hidup sehat tidak bermakna secara statistik OR 1.09 (CI 0,58-2.07) pada kejadian DM tipe 2, sedangkan pada analisis data univariabel obesitas sentral bermakna secara statistik OR 3,68 (CI 1.95-6.99) hal ini erat kaitannya dengan perilaku inaktivitas fisik yang rendah namun obesitas sentral juga akan meningkat sejalan dengan bertambahnya usia dan prevalensinya lebih besar pada perempuan sehingga pada analisa multivariabel secara statistik tidak bermakna OR 1,52 ( 0,64-3,63). Pada inaktivitas fisik analisa multivariabel bermakna secara statistik yaitu aktivitas rendah OR 24,61( CI 5,37-112,8 sehingga merupakan faktor risiko utama dan sejalan dengan bertambahnya usia pada golongan 35-44 tahun OR 17,7 ( CI 3,74-84,42), usia 45-54 OR 21,8 ( CI 4,71-94,07) dan usia 55-64 OR 16,96 ( CI : 3,66-78,47 ) juga pada golongan yang tidak bekerja OR 5,79 ( CI 1,27-26,25) dan golongan berpenghasilan sangat tinggi OR 12,94 (CI : 2,85-58,59) merupakan faktor risiko yang saling mendukung untuk kejadian DM tipe 2.Kesimpulan: Inaktivitas fisik merupakan risiko paling utama terhadap kejadian DM tipe 2 dan akan bertambah tinggi sejalan dengan bertambahnya usia karena itu kejadian DM tipe 2 di masyarakat perlu diturunkan dengan memperbaiki gaya hidup sehat melalukan aktivitas fisik, pola diit sehat makan buah dan sayur tidak minum alcohol dan merokok masyarakat