Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Karakter Berbasis Penilaian Autentik

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah mengembangkan model evaluasi pendidikan karakter berbasis penilaian autentik yang valid ? dan bagaimanakah model evaluasi pendidikan karakter berbasis penilaian autentik di sekolah dasar yang efektif dan praktis?. Sesuai dengan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model evaluasi pendidikan karakter berbasis penilaian autentik yang valid dan untuk menghasilkan model evaluasi pendidikan karakter berbasis penilaian autentik di sekolah dasar yang efektif dan praktis. Penelitian ini merupakan penelitian Pengembangan (Reseacsh and Development) yang menggunakan alur pengembangan Gall dan Borg, dengan menempuh tiga langkah, yaitu: (1) penelitian pendahuluan, (2) desain model, (3) dan pengembangan model. Di dalam pengembangan dilakukan dengan dua bentuk uji coba, yaitu: (1) uji coba terbatas dan (2) uji coba lebih luas. Data kevalidan rancangan model ASKAR diperoleh melalui Lembar Validasi. Data kerlaksanaan model ASKAR diperoleh dengan menggunakan instrumen penilaian keterlaksanaan dengan 3 aspek, yaitu (1) faktor penunjang yang terdiri atas analisis rasional dan standar proses, (2) pelakasanaan penilaian autentik yang terdiri atas kegiatan awal (persiapan pra kondisi, pendahuluan (menyampaikan tujuan dan orientasi terhadap penilaian autentik), kegiatan inti (penyajian, mengorganisir, dan memfasilitasi siswa dalam proses penilaian autentik), dan penutup (merefleksi diri dalam proses penilaian autentik), (3) olah data, analisis, dan tindak lanjut yang terdiri dari pengolahan data hasil penilaian autentik, matrix analisis, dan penindaklajutan penilaian autentik. Keefektifan Model ASKAR ditinjau dari tiga aspek, yaitu: (1) proses penilaian autentik pendidikan karakter siswa, (2) hasil belajar pendidikan karakter, dan (3) respon siswa dan guru terhadap komponen dan kegiatan penilaian autentik dalam proses pendidikan karakter. Kemenarikan model ASKAR diukur dari ketertarikan siswa terhadap penilaian autentik dan perangkat pendukung. Uji coba lapangan terbatas dilakukan pada kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Percontohan PAM dan Uji coba lebih luas dilaksanakan pada kelas IV di Sekolah Dasar negeri Baraya II Kota Makassar Simpulan penelitian ini adalah: Pertama, model ASKAR memenuhi kriteria kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan. Aspek kevalidan model diyatakan valid dengan nilai validitas 3,77 dan 3,7 untuk validitas pengelolaan proses penilaian autentik dengan Model ASKAR serta 3,6 validasi instrumen penilaian autentik pendidikan karakter siswa. Aspek kepraktisan model ASKAR dinilai sangat praktis dengan nilai presentace of agreement (PA) = 76% pada uji coba lapangan terbatas dan 87,56% pada uji coba lebih luas. Model ASKAR efektif dalam proses pendidikan karakter dengan posisi karakter siswa minimal berada pada kebanyakan sudah mencapai SB (sudah berkembang) dan sudah ada yang vi mencapai MK (menjadi kebiasaan). Hasil belajar pendidikan karakter siswa mencapai ketuntasan klasikal pada uji coba lapangan terbatas 83,96% dan 81,98% pada uji coba lebih luas. Respon positif siswa terhadap model ASKAR 93,94% dan respon guru 92% yang menyatakan sangat setuju terhadap komponen model ASKAR. Kepraktisan model ASKAR melalui uji coba, disimpulkan bahwa model ASKAR praktis digunakan dan untuk diterapkan di dalam kelas. Kedua, proses penilaian autentik dengan model secara bertahap terdiri atas empat tahap, yaitu: (1) kegiatan awal (Persiapan Pra Kondisi), (2) pendahuluan (Menyampaikan Tujuan dan Orientasi terhadap Penilaian Autentik), (3) kegiatan inti (Penyajian, Mengorganisir, dan Memfasilitasi Siswa dalam Proses Penilaian Autentik), dan (4) penutup (Merefleksi Diri dalam Proses Penilaian Autentik