TEACHER’S QUESTIONING AND STUDENTS’ CRITICAL THINKING IN EFL CLASSROOM INTERACTION

Pertanyaaan guru adalah hal yang lumrah dan sangat penting dalam proses belajar dan mengajar. Sebuah pertanyaan yang diajukan oleh guru dapat mendorong partisipasi siswa dan berpikir, khususnya berpikir kritis. Banyak guru yang tidak menyadari bahwa pertanyaan mereka akan memberikan dampak terhadap berpikir kritis siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui level pertanyaan berdasarkan Taksonomi Bloom yang digunakan di dalam kelas interaksi EFL, meneliti teknik pertanyaan guru dan menganalisa peran pertanyaan guru terhadap cara berpikir kritis siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Observasi kelas, catatan lapangan dan wawancara adalah instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini. Partisipan dalam penelitian ini adalah seorang guru bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Tolitoli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menanyakan empat dari enam level pertanyaan. Guru menanyakan semua level pertanyaan berpikir lebih rendah (knowledge, comprehension, dan application) dan hanya menanyakan sedikit pertanyaan analysis yang merupakan level pertanyaan berpikir kritis (tidak pernah menanyakan pertanyaan synthesis dan evaluation). Selanjutnya, guru menerapkan semua teknik pertanyaan yang digagas oleh Turney. Teknik pertanyaan tersebut adalah mengarahkan. fokus, mengalihkan, mendistribusikan, memberi waktu jeda, reaksi guru, mendorong, dan mengubah level kognitif. Penelitian ini juga menemukan teknik baru yakni humor. Penelitian ini juga membuktikan bahwa peran pertanyaan guru hanya di level berpikir rendah yang tidak dapat memfasilitasi berpikir kritis siswa, tetapi hal tersebut dapat mengarahkan siswa untuk berpikir secara kritis. Oleh karena itu, guru disarankan untuk meningkatkan penggunaan pertanyaan di level berpikir kritis agar dapat melatih siswa untuk berpikir kritis