Monumen Satu Maret Sebelum dan Sesudah Renovasi

Monumen Serangan Umum Satu Maret setelah direnovasi, memang dinilai masyarakat lebih eksistensi kalau ditinjau dari aspek arsitektural yang berdampak lingkungan. Renovasi monumen ini atas gagasan Presiden Republik INdonesia Soeharto dan ditugasi sebagai penanggungjawab renovasi ditunjuk Kepala Rumah Tagga Istana Presiden adalah Sampoerno. Proyek renovasi dibiayai oleh proyek Bantuan Presiden (Ban Pres), pelaksana/pemborong proyek renovasi dari Jakarta. Unsur arsitektural pada MuseumDerangan Umum Satu Maret sebelum direnovasi, telah terjadi perombakan bentuk Base dari berbentuk persegi empat dirombak berwujud teratai denagan bahan batu andesit penambahan plaza yang berbentuk segi enam, yang dilengkapi terap padabagian luar sejumlah lima terap. Plaza ini dilapisi keramik abu-abu tua yang mengkilap. Unsur yang lain penggantian pagar bumi dan gapura monumen ini diilhami dari gpura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Hal ini sangat menguntungkan pada kelestarian akan nilai-ilai budaya bangsa.Pada pertamanan Monumen Serangan Umum Satu Maret sebelum renovasi perlu perremajaan. Sedangkan pertamanan yang dirancang pematung Saptot cenderung bergaya pertamanan Jepang yang secar komposisi berorientasi pada keaadaan alami. Pertamanan seteah renovasi memiliki struktur geometris yang cenderung pada bentuk yan grapi yang mementingkan warna setiap alur. Gaya pertamanan ini diilhami dari gaya pertamanan Barat. Namun bentuk teman setelah direnovasi menambah harmoni dan indah lingkungan Monumen Serangan Umum Satu Maret Yogyakarta