Upaya peningkatan kedisiplinan Shalat Berjama'ah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Sidoarjo

Skripsi ini diangkat karena tidak semua lembaga pendidikan Islam menerapkan kegiatan shalat berjama'ah, baik sebagai kegiatan pembiasaan maupun hanya sekedar kegiatan rutinitas saja dan sebagai salah satu cara madrasah dalam membina kedisiplinan anak didiknya agar dapat disiplin di segala hal. Sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai karakteristik yang spesifik yaitu, lembaga yang menjadikan mata pelajaran sebagai mata pelajaran dasar di samping mata pelajaran umum. Maka wajarlah jika MTs Negeri Sidoarjo menerapkan kegiatan shalat berjama'ah karena sebagai upaya membina anak didiknya ke arah akhlakul karimah serta untuk mencapai tujuan madrasah yaitu menghasilkan anak didik yang tidak hanya IQnya saja yang menonjol tetapi juga harus di imbangi dengan akhlak yang baik pula. Peneltian ini mencakup fokus masalah: Bagaimana upaya peningkatan kedisiplinan shalat berjama'ah di MTs Negeri Sidoarjo serta bagaimana peran guru dan kepala seklah dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjama'ah di MTs Negeri Sidoarjo. Berkaitan dengan masalah tersebut di atas, metode yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif bertujuan untuk menuturkan; menggambarkan suatu masalah yang ada sekarang (saat penelitian dilaksanakan) mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki berdasarkan data-data kemudian digambarkan sebagaimana adanya. Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah mereduksi data yaitu memilih data dengan membuang data yang tidak perlu, serta metode induktif dan deduktif. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) upaya peningkatan kedisiplinan shalat berjama'ah di MTs Negeri Sidoarjo adalah: memberi contoh kepada siswa dalam melaksanakan shalat berjama'ah, melakukan pantauan langsung saat kegiatan shalat berjama'ah, mengadakan kerja sama/ kontak dengan wali murid, selalu berupaya memasukkan muatan-muatan akhlakul karimah dalam setiap mata pelajaran, meningkatkan pengawasan saat pelaksanaan shalat berjama'ah, memberitahukan kepada siswa secara langsung untuk melaksanakan shalat berjama'ah melalui pengeras suara, memberikan hukuman, memperbaiki sarana dan prasarana. (2) peran guru dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjama'ah di MTs Negeri Sidoarjo adalah: sebagai demonstrator, sebagai pembimbing, dan sebagai motivator. Sedangkan peran kepala sekolah adalah: merencanakan, mengorgapisaskan, mengarahkan, dan mengawasi