Peran kegiatan keagamaan di Masjid Nurul Qolam dan upaya menanamkan moralitas akhlak di SMKN 02 Bangkalan

Memahami masjid secara universal berarti juga memahaminya sebagai sebuah instrumen sosial masyarakat Islam yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid pada umumnya merupakan salah satu perwujudan aspirasi umat Islam sebagai tempat ibadah yang menduduki fungsi sentral. Mengingat fungsinya yang strategis, maka perlu dibina sebaik-baiknya, baik segi fisik bangunan maupun segi kegiatan pemakmurannya. Melalui pemahaman ini, muncul sebuah keyakinan bahwa masjid menjadi pusat clan sumber peradaban Islam. Melalui masjid pula, kaderisasi generasi mucla dapat dilakukan melalui proses pendidikan Islam yang bersifat kontinyu untuk pencapaian kemajuan. Sehingga pendidikan agama tidak cenderung mengedepankan aspek kognisi (pemikiran) saja, melainkan ada aspek afeksi (rasa) danpsikomotorok (tingkah laku). Dalam perspektif sejarah, masjid clapat dipandang sebagai pusat peradaban Islam (center of Islamic civilization) yang bersifat multifungsi yang berkaitan dengan kemajuan dan keberadaan masyarakat Islam. Dalam kerangka ini, manfaat peran kegiatan keagamaan di masjid tidak hanya berdiri untuk digunakan sebagai alat atau sarana beribadah kepada Allah, tetapi juga sebagai sarana sosial yang membina hubungan manusia dengan manusia lainnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi diharapkan dengan menggunakan pendekatan tersebut penulis mendapatkan gambaran yang objektif, faktual, akurat clan sistematis, mengenai masalah-masalah yang ada diobyek penelitian. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan interview dan observasi. Kemudian basil penelitian tersebut dianalisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan yang terakhir adalah verifikasi atau menarik kesimpulan. Mengenai manfaat peran kegiatan keagamaan di masjid sebagai dalam menanamkan moralitas akhlak bagi siswa di SMKN 02 Bangkalan ini, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa, ini dilakukan saat peneliti melakukan observasi dengan mengikuti sholat jama'ah dhuhur clan Ashar di Masjid SMKN 02 Bangkalan yang memang program tersebut di wajibkan bagi siswa khususnya. Dengan adanya proses peran kegiatan keagamaan di masjid siswa dapat terlatih dan terbiasa dalam mempraktekkan ajaran Islam terutama yang berkaitan dengan ibadah terutama kebiasaan sholat berjama'ah, program kultum (kuliah tujuh menit) yang diperuntukkan bagi siswa disitu terdapat pendidikan mengenai keberanian untuk amar ma'ruf nahi mungkar. Disampingi itu, tujuan peran kegiatan keagamaan di masjid bagi siswa di SMKN 02 Bangkalan pada dasarnya juga mengarah pada proses pelatihan dan pembiasaan siswa atau pemucla untuk melakukan praktek-praktek ibadah yang murni berdasarkan komunikasi yang tertib dan istiqomah dengan Maha Pencipta, yang diharapkan efek latihan meningkatkan ibadah itu akan membentuk generasi yang mantab (mutmainah), yang teguh pendirian (istiqomah), optimis (ar-raja'), dan mempunyai perasaan yang peka terhadap masalah-masalah sosial umat