Analisis terhadap pemikiran Yusuf Qardawi tentang Bank ASI (Air Susu Ibu) dan implikasinya terhadap hukum Rada'ah

Skripsi ini adalah hasil pcnelitian kcpustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan, istinbat hukum serta implikasi pandangan Yusuf Qarpawi tentang Bank ASI terhadap hukum rada'ah. Data penelitian ini dihimpun melalui teknik telaah dokumen dan pustaka selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis kemudian kesimpulan diambil melalui logika induktif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa menurut Qardawi Bank ASI boleh didirikan, karena tidak ada alasan penghalang unt uk melarangnya karena pendirian Bank ASI sesuai dengan tujuan maslahaah syar'iyyah. Dalam pendapatnya Qarpawi menggunakan ijtihad tarjip intiqa'i (selektif), yaitu memilih satu pendapat dari beberapa pendapat terkuat yang terdapat pada warisan fiqih Islam, yang penuh dengan fatwa dan keputusan hukum, dengan tidak. membatasi satu, mazhab melainkan beberapa mazhab. Qardawi lebih memilih pendapat Lais bin Sa'id dan Daud bin 'Ali serta pengikut dari golongan Zihiriyyah yaitu lbnu ijazm yang menyatakan bahwa dengan melihat ketegasan nash dalam surah an-Niss' ayat 23 yang menunjukkan bahwa 'illat persusuan hanya terletak pada sifat umiimah (keibuan), sehingga tidak dianggap ragi'ah kecuali hanya dengan menetek langsung pada puting. Sehingga pandangan Qardawi berimplikasi pada bayi yang menyusu melalui Bank ASI dengan dianggap tidak mempunyai hubungan persusuan dengan wanita yang mendonorkan ASI. Penelitian ini tentunya masih banyak kekhilafan dan kekurangan dan masih perlu pengembangan penelitian selanjutnya. Untuk itu penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan khazanah intelektual Islam, khususnya bagi para peminat studi hukum perkawinan. Sebagai pelengkap, maka kritik konstruktif dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaan skripsi ini sangat diharapkan dan semoga penelitian inibermanfaat bagi kita semua. Amin