AKHLAK MULIA DITINJAU DARI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA

Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, akhlak mulia adalah merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akhlak mulia siswa SMA ditinjau dari Pendidikan Agama Islam di dalam keluarga. Dalam penelitian ini, Pendidikan Agama Islam dalam keluarga dibedakan antara yang di rumah ada Ustadz/Ustadzahnya dengan keluarga yang di rumah tidak ada Ustadz/Ustadzahnya. Penelitian ini menggunakan 84 sampel siswa kelas X SMA Y di Kota Semarang dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala akhlak mulia yang terdiri dari 28 item (α= ,896). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan rerata akhlak mulia siswa yang di rumah ada Ustadz/Ustadzahnya (87.40) lebih tinggi dari pada akhlak mulia siswa yang di rumahnya tidak ada Utadz/Ustadzah (84.90). Uji homogenitas data diperoleh hasil signifikansi 0.896 (ρ >0.05) yang berarti datanya homogen dan dapat dianalisis dengan statistik parametrik. Hasil uji hipotesis menghasilan nilai t=1.015 dengan signifikansi 0.313 (ρ >0.05) yang berarti data tidak signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan rerata akhlak mulia pada siswa yang di rumahnya ada Ustadz/Ustadzah dengan akhlak mulia siswa yang di rumahnya tidak ada Ustadz/Ustadzah, tetapi perbedaan itu tidak signifikan. Tidak terbuktinya hipotesis ini barangkali karena tidak dikendalikannya dua wahana Pendidian Agama Islam yang lain, yakni sekolah dan masyarakat. Pendidikan agama di sekolah seperti aktivitas siswa Sie Kerohanian Islam (Rohis) dan aktivitas remaja di dalam masyarakat (Remaja Masjid) mungkin memiliki pengaruh terhadap akhlak mulia siswa