Perancanaan Penjadwalan Produksi untuk Penentuan Due Date di PT> Krisanthium

PT. Krisanthium adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan (offset printing) dengan produk utamanya adalah folding box dan label. Perusahaan ini berproduksi dengan sistem make to order. Sebagian besar order yang masuk merupakan repetitive job order, dimana 85 % dari order yang ada adalah untuk memenuhi kebutuhan PT. Nestle, PT. Unilever, dan Mirota. Proses produksi untuk memenuhi order-order tersebut dilakukan secara continue dengan kategori produk yang terbatas (tertentu) dengan pola kedatangan order bersifat dinamis. Proses produksi pada perusahaan ini berdasarkan sistem flow shop, dimana line utama dari proses produksi adalah proses potong - proses cetak - proses plong proses kupas - proses sortir - proses lem-pak. Selain line utama tersebut, dapat pula ditambahkan untuk proses lain sesuai order dari konsumen, misalnya untuk proses emboss, hot printing, maupun proses yang lain. Selama ini perusahaan masih belum dapat menentukan berapa besarnya waktu standar dari masing-masing proses dan untuk tiap jenis mesin. Tidak adanya patokan waktu tersebut menyebabkan perusahaan kesulitan dalam menentukan berapa besarnya waktu yang diperlukan untuk memproduksi suatu jenis produk, sehingga jika ada order datang, perusahaan akan menentukan due date-nya berdasarkan perkiraan saja. Selain itu, dalam penjadwalan produksinya perusahaan juga belum memiliki aturan yang pasti untuk mengurutkan order-order yang masuk. Untuk mempermudah perhitungan waktu dan output standar (karena jenis produknya sangat banyak), pada penelitian ini dilakukan pengkategorian produk yang diteliti berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan prosesnya masing-masing. Hasil. perhitungan waktu dan output standar ini dapat digunakan sebagai patokan waktu, untuk menentukan due date order, sehingga akan lebih menjamin ketepatan pemenuhan due date. Algoritma penjadwalan usulan dibuat dengan tujuan untuk meminimumkan makespan. Dalam algoritma usulan ini, order-order yang datang akan diurutkan berdasarkan due date dan jumlah order terbesar. Minimasi makespan pada penjadwalan usulan juga diperoleh dengan sedapat mungkin melanjutkan produksi untuk jenis produk yang sama sehingga tidak perlu melakukan set up ulang