Hubungan Self Compassion dan Prokrastinasi dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Karyawan di UPT Puskesmas Kabupaten Jember

Kualitas layanan kesehatan di Puskesmas membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan jumlahnya seimbang dengan beban kerja. Pada UPT Puskesmas Kabupaten Jember tingginya beban kerja, gandanya tugas, gaji kurang dari upah minimum regional, dan harapan yang tinggi para karyawan untuk diangkat menjadi PNS merupakan hal yang dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis. Tinggi rendahnya kesejahteraan psikologis karyawan dapat dipengaruhi oleh self compassion dan prokrastinasi. Subjek penelitian ini merupakan karyawan UPT Puskesmas Kabupaten Jember yang dibatasi tenaga kesehatan dan staff baik yang berstatus PNS maupun honorer yang sudah bekerja selama satu tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kuesioner untuk mengumpulkan data. Alat ukur kesejahteraan psikologis oleh Ryff (1989), self compassion Scale (SCS) oleh Neff (2003), Procrastination at Work Scale oleh Meetin,dkk.(2016). Metode analisis data menggunakan analisis non parametrik dengan korelasi spearman’s rho karena uji asumsi sebaran data tidak normal. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara self compassion dan kesejahteraan psikologis (r = 0.715, p = 0.000 < 0.05). Adanya hubungan negatif dan signifikan antara prokrastinasi dan kesejahteraan psikologis (r = -0.387 dan p: 0.000 < 0.05). Implikasi dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kesejahteraan psikologis karyawan UPT Puskesmas Kabupaten Jember perlu meningkatkan pembinaan karyawan terutama pada variabel self compassion melalui pelatihan dan mengubah kebiasaan prokrastinasi karyawan