PUSAT PELATIHAN ORHIBA BERLANDASKAN FILOSOFI ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI DI KARANGASEM

Biaya yang mahal untuk dapat berolah raga menjadikan fitness center tidak mampu dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Oleh karena hal tersebut masyarakat diharuskan untuk mencari alternatif lain yang lebih murah dan sederhana namun tetap dapat sehat berolah raga. Latihan ORHIBA bisa menjadi pilhan. Dengan demikian, biaya mahal dapat dihindari dan dapat dilakukan oleh semua orang. ORHIBA singkatan dari olah raga hidup baru adalah olah raga tunggal dimana kita bisa menyatu dengan kekuatan Tuhan melalui zat biru alam semesta yang masuk lewat cakra dan pori-pori tubuh dan dengan kuasa-Nya, maka zat-zat biru itu akan bekerja dengan sendirinya untuk menormalkan semua sel-sel atau bagian-bagian tubuh kita yang lemah atau sakit agar kembali kepada haknya untuk hidup sebagai ciptaan-Nya yang paling sempurna. Namun, keberadaan Pusat Pelatihan ORHIBA yang belum merata di Bali menjadi masalah yang harus diselesaikan. Sampai saat ini, Pusat Pelatihan ORHIBA hanya terpusat di wilayah Bali bagian Barat saja, peserta ORHIBA tersebar sampai ke Bali bagian Timur yaitu Kabupaten Karangasem. Selain itu, keselarasan citra wilayah Bali yang berbudaya dengan bangunan yang dirancang untuk menonjolkan karakter yang kuat dari Pusat Pelatihan ORHIBA belum terlihat. Maka, pendekatan budaya dipikir perlu untuk menyelesaikan masalah ini sebagai arsitektur tradisional atau lokal. Ruang pada arsitektur lokal memiliki fungsi simbolis sakral berkaitan dengan ekspresi dan refleksi dari kehidupan spiritual. Masyarakat Bali, percaya bahwa ada relasi antara dunia manusia sebagai mikrokosmos (Bhuana Alit) dengan Tuhan atau Dewa-Dewa dan alam sebagai makrokosmos (Bhuana Agung) yang diterapkan pada bidang arsitektur. Mengingat pentingnya peranan ORHIBA bagi masyarakat dan terbatasnya wadah bagi kegiatan tersebut, maka dibutuhkan Pusat Pelatihan ORHIBA untuk mewadahi kegiatan tersebut serta menampilkan karakter budaya Bali secara khusus. Oleh karena itu, penulis menyumbangkan gagasannya dalam pengadaan wadah kegiatan ORHIBA yang direalisasikan sebagai proyek tugas akhir penulis yang berjudul “ Pusat Pelatihan ORHIBA Berlandaskan Arsitektur Tradisional Bali di Karangasem”