HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN KETUBAN\ud PECAH DINI PADA IBU BERSALIN \ud DI RSUD MUNTILAN

Latar Belakang:. Kematian ibu di Indonesia didominasi oleh tiga penyebab\ud utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi. Ketuban\ud pecah dini masuk ke dalam infeksi yang menduduki urutan ke tiga penyebab\ud kematian ibu di Indonesia. Anemia salah satu faktor predisposisi penyebab ketuban\ud pecah dini. Risiko infeksi pada ibu dan bayi meningkat pada kejadian ketuban pecah\ud dini sehingga dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Data di\ud peroleh dari RSUD Muntilan pada tahun 2016 sebanyak 742 ibu bersalin.\ud Tujuan: Diketahuinya hubungan anemia dengan kejadian ketuban pecah dini\ud pada ibu bersalin di RSUD Muntilan Tahun 2016\ud Metode Penelitian: Desain penelitian dengan Deskriptif Observasional,\ud metode penelitian Analitik corelasi. Populasi 368 ibu bersalin usia kehamilan 37- 42\ud minggu. Sampel penelitian ini sebanyak 37 orang. Teknik pengambilan sample\ud secara purposive sampling. Penyusunan penelitian dengan lembar observasi dan\ud cheklist. Uji statistik menggunakan Chi-Square dan uji koefisiensi korelasi. \ud Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik hubungan anemia dengan ketuban pecah\ud dini pada ibu bersalin dengan nilai p-value 0,004, p-value ≤ 0,05. Nilai uji koefisien\ud korelasi sebesar P = 0.428 dengan keeratan hubungan cukup. \ud Simpulan dan Saran: Ada hubungan anemia dengan ketuban pecah dini\ud pada ibu bersalin di RSUD Muntilan tahun 2016 dengan keeratan hubungan cukup.\ud Diharapkan bagi petugas kesehatan terutama bidan dapat memberikan pelayanan\ud ANC dengan baik, seperti memberikan KIE dan konseling pada ibu tentang\ud pentingnya meminum tablet tambah darah, agar kejadian anemia tidak terjadi lagi\ud sehingga dapat mencegah terjadinya ketuban pecah dini. Bagi masyarakat bisa\ud mendeteksi secara dini kejadian ketuban pecah dini