PENGARUH AROMATERAPI PEPPERMINT\ud TERHADAP KEJADIAN MUAL DAN MUNTAH \ud PADA IBU HAMIL TRIMESTER I \ud DI PUSKESMAS MLATI II SLEMAN \ud YOGYAKARTA

Latar Belakang: 80% wanita hamil yang mengalami mual muntah terjadi pada\ud trimester I kehamilan dan 2% ibu hamil pada trimester 1 mengalami masalah mual\ud dan muntah yang berat sehingga diperlukan perawatan medis. Mual dan muntah yang\ud berkelanjutan dapat menimbulkan gangguan fungsi umum alat vital (ginjal dan liver)\ud dan kematian. Selain itu menyebabkan ibu kekurangan nutrisi sehingga menghambat\ud pertumbuhan dan perkembangan janin. Penatalaksanaan nonfarmakologi mual dan\ud muntah pada masa kehamilan dapat menggunakan aromaterapi. Aromaterapi yang\ud dapat digunakan berasal dari jenis sitrus yaitu peppermint karena mengandung efek\ud karimatif antispasmodik yang bekerja di usus halus pada saluran pencernaan. \ud Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh aromaterapi peppermint terhadap Mual\ud dan Muntah pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Mlati II.\ud Metode Penelitian: Jenis penelitian eksperimen ini dengan rancangan One Group\ud Pre test-Post test. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak 15\ud ibu hamil trimester I di Puskesmas Mlati II Sleman Yogyakarta. Instrumen penelitian\ud menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan uji Wilcoxon Sign Rank\ud Test.\ud Hasil Penelitian: Tingkat mual dan muntah sebelum diberikan aromaterapi\ud peppermint pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Mlati II sebagian besar adalah\ud kategori berat sebanyak 9 orang (60%). Tingkat mual dan muntah setelah diberikan\ud aromaterapi peppermint pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Mlati II sebagian\ud besar adalah kategori ringan sebanyak 8 orang (53,3%). Hasil uji Wilcoxon Sign\ud Rank Test diperoleh p-value 0,001. \ud Simpulan: Ada pengaruh aromaterapi peppermint terhadap mual dan muntah pada\ud ibu hamil trimester I di Puskesmas Mlati II. \ud Saran: Ibu hamil yang mengalami mual dan muntah dianjurkan menggunakan\ud aromaterapi peppermint untuk mengurangi kejadian mual dan muntah sehingga dapat\ud mengurangi penggunaan terapi farmakologis