KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BERAT LAHIR\ud RENDAH DI RSUD WATES KULON PROGO YOGYAKARTA

Bayi berat lahir rendah lebih cenderung bermasalah pada saat kelahiran dan\ud sesudahnya dari pada bayi berat lahir cukup. Organ–organ dalam tubuhnya belum\ud berfungsi maksimal seperti bayi dengan berat lahir normal. Sehingga pada BBLR\ud akan mudah terjadi hipotermi, asfiksia, perdarahan, ikterus, aspirasi pneumonia\ud dan kalaupun mereka hidup maka ia akan mengalami gangguan pertumbuhan dan\ud perkembangan, status gizi yang jelek dan akan terjadi KEP. Faktor-faktor yang\ud mempengaruhi bayi berat lahir rendah antara lain umur ibu, pendidikan ibu,\ud pekerjaan ibu, paritas, umur kehamilan, tinggi badan, penyakit yang diderita ibu\ud dan kehamilan ganda. Dimana pengetahuan tentang bayi berat lahir rendah dan\ud risiko yang ditimbulkannya akan sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk\ud mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi berat lahir rendah di RSUD\ud Wates Kulon Progo Yogyakarta tahun 2012. \ud Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode\ud observasional dengan pendekatan waktu longitudinal retrospektif. Sampel yang\ud digunakan adalah 252 responden yang diambil menggunakan teknik total\ud sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan studi dokumentasi pada\ud buku rekapan AMP tahun 2010. \ud Hasil uji compare means dan means dengan SPSS diperoleh bahwa ibu yang\ud mempunyai karakteristik umurnya tidak beresiko, pekerjannya swasta, tingkat\ud pendidikan tamat SMA, jumlah anak 1-2, umur kehamilan 38-42 minggu, tinggi\ud badan 145-155 cm, kehamilan tunggal dan tidak menderita penyakit adalah\ud kelompok ibu yang melahirkan BBLR dengan frekuensi tertinggi dibandingkan\ud dengan karakteristik yang lain. Bagi bidan disarankan memberikan penyuluhan,\ud KIE dan motivasi pada remaja dan calon manten untuk mengurangi faktor-faktor\ud resiko yang dapat melahirkan BBLR, sedangkan pada ibu hamil dan keluarganya\ud untuk lebih memperhatikan dan memantau kehamilannya