PENGARUH JENIS PEMBIAYAAN DAN SEKTOR USAHA TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BANK SYARIAH (STUDI KASUS: BANK MUAMALAT, BNI SYARIAH DAN BANK SYARIAH MANDIRI)

This study aims to determine the effect of type of financing and business sector against non performing financing in Islamic Banks in Indonesia. The sample is Bank Muamalat, Bank BNI Syariah and Bank Syariah Mandiri since 2011 until 2015 were selected using purposive sampling method. Data analysis technique using panel data regression using Eviews 9. The results obtained in this study indicate that simultaneous (test F) type of financing and business sector simultaneously affect non performing financing or at least one of variable affect non performing financing in Islamic Banks. Partially (t test), murabahah financing, trade and mining sector significant affect non performing financing. The coefficient of determination (Adj R Square) for type of financing 79,52% and business sector 96,34%, showed that proportion of variables affect non performing financing, and the remaining 20,48% and 3,66% is explained by other variables not examined in this study. ( INDONESIA ) Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jenis pembiayaan dan sektor usaha terhadap pembiayaan bermasalah pada bank syariah. Sampel penelitian ini adalah Bank Muamalat, Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri periode 2011 - 2015 dan dipilih mengunakan metode puposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi data panel dengan menggunakan Eviews 9. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan (uji F) jenis pembiayaan dan sektor usaha berpengaruh terhadap pembiayaan bermasalah atau minimal ada satu variabel yang berpengaruh signfikan terhadap pembiayaan bermasalah pada bank syariah. Secara parsial (uji t) pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan sektor pertambangan serta perdagangan berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan bermasalah. Nilai koefisien determinasi (Adj. R Square) untuk jenis pembiayaan sebesar 79,52%. dan untuk sektor usaha sebesar 96,34%, menunjukkan proporsi variabel dalam mempengaruhi pembiayaan bermasalah sedangkan sisanya yaitu 20,48% dan 3,66% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini