Dinamika Psychological Well Being Orang Tua yang Memiliki Anak dengan Gangguan Depresi

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dinamika psychological well being orang tua yang memiliki anak dengan gangguan depresi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah interpretif. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Kredibilitas data diperoleh melalui triangulasi data, yaitu tulisan oleh penulis dan wawancara dengan anak dari subjek. Teori yang digunakan untuk menguraikan proses yang dialami Willy dan Jane adalah teori psychological well being, depresi, dukungan sosial, dan strategi coping. Hasil penelitian ini adalah kedua subjek memiliki psychological well being yang berbeda. Subjek Willy memiliki enam dimensi pada teori psychological well being, yaitu dimensi penerimaan diri, dimensi hubungan positif dengan orang lain, dimensi otonomi, dimensi penguasaan lingkungan, dimensi pertumbuhan pribadi dan dimensi tujuan hidup. Sedangkan subjek Jane, memiliki empat dimensi dari keenam dimensi psychological well being. Perbedaan antara Willy dan Jane terletak pada dimensi otonomi dan dimensi penguasaan lingkungan. Keluarga besar serta teman-teman memberikan dukungan kepada Willy dan Jane. Perbedaan hasil antara dua subjek dikarenakan Willy adalah seorang kepala keluarga, sehingga dalam pengambilan keputusan ditentukan oleh Willy, dan bukan Jane, hal ini mempengaruhi dimensi otonomi. Willy juga memiliki pekerjaan, sehingga Willy berusaha mengatur waktunya dalam bekerja dan menjaga Novi, dan Jane saat itu tidak bekerja, hal ini termasuk dalam dimensi penguasaan lingkungan. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat membantu orang tua dalam mengatasi anak depresi, khususnya dalam meningkatkan psychological well being. Bagi masyarakat diharapkan penelitian ini dapat memberi pengetahuan mengenai cara pandang terhadap psychological well being orang tua yang memiliki anak depresi