PELAKSANAAN PENGAWASAN DALAM PENGOPERASIAN ANGKUTAN KOTA DI JALAN RAYA PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG (Studi kasus : Trayek Abdul Muis - Dago)

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Pelaksanaan Pengawasan dalam Pengoperasian Angkutan Kota Trayek Abdul Muis - Dago pada Dinas Perhubungan Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis optimalnya Pelaksanaandalam Pengoperasian Angkutan Kota Trayek Abdul Muis - Dago di jalan raya. Metode Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif dan strategi studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kepustakaan dan penelitian lapangan yang terdiri dari observasi dan wawancara. Adapun informan dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Pengendalian dan ketertiban transportasi dan Bina Seksi Angkutan. Dalam penentu optimalnya pengendalian, ada beberapa metode menurut Drs. Soewarno Handayaningrat yaitu pengawasan langsung, pengawasan tidak langsung, pengawasan formal, pengawasan informal, dan pengawasan administrasi. Tujuan dari penelitian ini, yaitu menganalisis pelaksanaanpengawasan dalam pengoperasian Angkutan Kota Trayek Abdul Muis - Dago di jalan raya, menganalisis faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan pengawasan dalam pengoperasian Angkutan Kota Trayek Abdul Muis - Dago dijalan raya, dan menganalisis Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Hasil analisis peneliti menggambarkan bahwa pelaksanaanpengawasan dalam pengoperasian Angkutan Kota Trayek Abdul Muis - Dago dijalan rayastudi optimalisasi pelaksanaan pengawasan angkutan kota oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung belum cukup optimal khususnya dari segi pengawasan dan pengoperasian dengan adanya pengawasan langsung, Pengawasan langsung yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung mengenai pengawasan angkutan kota, seperti penetapan jaringan trayek, penentuan tarif penumpang, pengremajaan angkutan kota, kuatilas angkutan kota, penetapan sopir angkutan kota dan kurangnya sumber daya petugas pengawas lapangan, selain itu kondisi fasilitas terminal Dago mengalami kerusakan sehingga fasilitas yang ada belum cukup menunjang para pengguna angkutan kota yang menunggu di terminal. Dalam pelaksanaan pengawasan dalam pengoperasian angkutan kota trayek abdul muis – dago dijalan raya terdapat faktor penghambat dari segi perilaku sopir angkutan kota dan ketegasan Seksi Bina Angkutan yaitu lemahnya tingkat kesadaran dalam pengguna Angkutan Kota. Kata Kunci : Pelaksanaan Pengawasan, Angkutan Kota