PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN DAN PENYANGRAIAN BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kematangan dan penyangraian biji kopi robusta terhadap aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Biji kopi robusta (Coffea Canephora) yang diambil adalah yang berwarna merah, kuning, dan merah tua dari perkebunan kopi Pagar Alam Sumatera Selatan. Ekstraksi biji kopi robusta dilakukan dengan cara digesti menggunakan pelarut metanol. Konsentrasi yang digunakan pada uji aktivitas antioksidan esktrak biji kopi robusta dimulai dari 25 ppm, 50 ppm, dan 100 ppm. Aktivitas antioksidan dilakukan dengan Metode DPPH menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Berdasarkan tingkat kematangan, hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan dari yang teraktif sampai yang kurang aktif berturut-turut adalah esktrak biji kopi robusta berwarna merah baik itu disangrai maupun tidak disangrai dengan nilai IC 50 sebesar 26,18 ppm dan 31,78 ppm. Esktrak biji kopi robusta berwarna merah tua baik itu disangrai maupun tidak disangrai dengan nilai IC 50 sebesar 29,02 ppm dan 35,67 ppm. Esktrak biji kopi robusta berwarna kuning baik itu disangrai maupun tidak disangrai dengan nilai IC 50 sebesar 31,19 ppm dan 42,11 ppm. Berdasarkan penyangraian, hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan ekstrak biji kopi robusta (merah, kuning, merah tua) yang disangrai lebih aktif dari aktivitas antioksidan ekstrak biji kopi robusta (merah, kuning, merah tua) yang tidak disangrai. Dilihat dari keseluruhan data, aktifitas antioksidan ekstrak biji kopi robusta (Coffea Canephora)tergolong sangat kuat. Kata Kunci : (Coffea canephora), Antioksidan, DPPH, Digesti