DIALEKTIKA DAKWAH DAN POLITIK

Salah satu kajian sosiologi agama adalah melihat hubungan antara bidang agama dan bidang kehidupan sosial seperti ekonomi, politik, dan kelas-kelas sosial, buku ini berusaha mengkaji kaitan agama dengan bidang kehidupan sosial yang menjadikan politik sebagai salah satu ruang lingkupnya. Kegelisahan penulis yang mungkin juga kegelisahan umat Islam adalah ketika melihat ketimpangan, ketika umat Islam yang mayoritas di negara Indonesia ini tapi tidak menjadi penentu tunggal dari perjalanan kehidupan berpolitik. Mulai dari zaman Orde Lama, Orde Baru, bahkan zaman reformasi pun, partai Islam yang nota bene merupakan perwakilan aspirasi politik umat Islam tidak pernah menjadi pemenang dalam setiap pemilu. Paling-paling hanya bisa berperan sebagai faktor “penganggu” dalam pemilihan capres dan cawapres. Pertanyaan selanjutnya adalah ada apa dengan umat Islam Indonesia sehingga dalam setiap proses demokrasi seperti pemilu hanya dimanfaatkan oleh kelompok yang ingin meraih kekuasaan di negeri ini. Hubungan yang terjalin antara penguasa dengan masyarakat sering terjadi banyak ketimpangan. Pemerintah disatu sisi memiliki aktifitas untuk menjaga eksistensi kekuasaanya, dan di sisi lain harus menyelaraskan dengan rakyat untuk memuluskan politik kekuasaanya. Begitu juga umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia juga memiliki aspirasi-aspirasi yang berlandaskan keagamaan. Tentu saja hal ini melahirkan interaksi antara keduanya, dan kalau dilihat dalam perjalanan sejarah, hubungan umat Islam Indonesia dengan birokrasi (pemerintah) menunjukkan adanya dinamika pasang dan surut. Bentuk hubungan tersebut sangat dipengaruhi oleh model artikulasi politik umat Islam