Strategi Implementasi Kebijakan Perikanan Tangkap di Kabupaten Maluku Tengah

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan: 1) proses implementasi kebijakan perikanan tangkap; 2) ketersediaan sarana penunjang implementasi kebijakan perikanan tangkap; 3) penerapan strategi implementasi kebijakan perikanan tangkap; 4) dampak sosial implementasi kebijakan perikanan tangkap terhadap kehidupan social nelayan tangkap di Kabupaten Maluku Tengah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif, yakni menganalisis dan mendeskripsikan proses implementasi, ketersediaan sarana penunjang implementasi, penerapan strategi, dan dampak implementasi kebijakan perikanan tangkap di kabupaten Maluku Tengah. Data diperoleh melalui dua sumber data yakni dokumen dan wawancara.Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kebijakan Pemerintah Daerah dalam bidang perikanan tangkap cukup tepat, karena sudah mengarah pada doktrin “keunggulan kompetitif” sebagai salah satu konsep utama strategi. Implementor belum memanfaatkan lingkungan eksternal sebagai peluang dalam memaksimalkan keunggulan kompetitif. 2) Sarana dan prasarana cukup tersedia, tetapi belum cukup menunjang implementasi kebijakan karena tidak ditunjang dengan sumberdaya manusia dan anggaran. 3) Strategi yang diterapkan belum cukup tepat untuk mendapatkan keunggulan kompetitif berupa inovasi, kualitas, kepemimpinan, dan biaya.Rumusan strategi yang dirancang oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah cenderung sama dengan strategi di tingkat korporasi dan satuan bisnis yang memusatkan perhatian pada melakukan hal-hal yang benar. Bukan strategi di tingkat funsional yang memusatkan perhatian pada melakukan segala sesuatu dengan benar.Pangkalan pendaratan ikan masih dikelola sepenuhnya oleh pihak pemerintah. 4) Dampak sosial implementasi kebijakan dapat dilihat dari; persepsi masyarakat desa tentang aktivitas yang mulai ramai di lingkungan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). Interaksi sosial masyarakat sekitar Pangkalan dengan pedagang ikan dari luar desa dan kecamatan sudah lebih dinamis, dan nelayan mulai belajar mengelola hasil tangkapan secara teratur. Ada potensi konflik setelah nelayan tradisional memahami bahwa menurunnya hasil tangkapan akibat aktivitas penangkapan dengan alat tangkap canggih di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)