Perbandingan Keefektifan Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Strategi Peta Konsep dalam Model Pembelajaran Kooperatif dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas VII MTs Alfakhriyah Makassar

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keefektifan dengan strategi peta konsep dalam pembelajaran kooperatif dan pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran matematika pada kelas VII MTs Alfakhriyah Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre-Quasi Ekperiment dengan desain penelitian pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII MTs Alfakhriyah dan sampelnya yakni kelas VIIA dan VIIB yang terpilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen lembar observasi aktivitas peserta didik, tes hasil belajar untuk mengukur kemampuan kognitif peserta didik dan angket respons peserta didik. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara deskriptif maupun inferensial dengan strategi peta konsep dalam model pembelajaran kooperatif telah memenuhi kriteria keefektifan yakni skor rata-rata posttest matematika peserta didik yang diajar dengan skor rata-rata 80,71 dengan standar deviasi 9,80, ketuntasan klasikal sebesar 86%, rata-rata gain ternormalisasi berada pada kategori tinggi, aktivitas berada pada kategori aktif, respons terhadap model pembelajaran positif. Sedangkan secara inferensial, ketuntasan klasikal kelas tidak efektif. Secara umum disimpulkan bahwa dengan strategi peta konse dalam model pembelajaran kooperatif efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika pada materi himpunan kelas VIIA MTs alfakhriyah Makassar. Adapun hasil belajar matematika peserta didik yang diajar dengan strategi peta konsep dalam model pembelajaran berbasis masalah baik secara deskriptif maupun inferensial efektif ditinjau dari hasil posttest yang berada pada kategori tinggi dengan skor rata-rata 81,90 dengan standar deviasi 11,4, rata-rata gain ternormalisasi berada pada kategori tinggi, ketuntasan klasikal sebesar 87%, aktivitas berada pada kategori sangat aktif, respons terhadap model pembelajaran positif. Sedangkan secara inferensial, ketuntasan klasikal kelas tidak efektif. Secara umum disimpulkan bahwa dengan strategi peta konsep dalam model pembelajaran berbasis masalah efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika pada materi himpunan MTs Alfakhriyah Makassar. Hasil uji hipotesis pada taraf signifikan α=0,05 dengan uji-t menunjukkan bahwa α lebih kecil dari p-value, ini menandakan H0 diterima, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara strategi peta konsep dalam model pembelajaran kooperatif dan strategi peta konsep dalam model pembelajaran berbasis masalah pada materi himpunan di kelas VII MTs Alfakhriyah Makassar