PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANI MELALUI GABUNGAN KELOMPOK TANI DI DESA PATANYAMANG KACAMATAN CAMBA KABUPATEN MAROS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mendorong masyarakt tani ikut serta dalam pengelompokan dan pengembangan gabungan kelompok tani di Desa Patanyamang kecamatan Camba Kabupaten Maros, serta untuk mengetahui bentuk pemberdayan yang dilakukan gabungan kelompok tani di Desa Patanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengambil lokasi penelitian di Desa Patanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros. Penentuan informan dilakukan secara purposive sampling,dan ditentukan informan sebanyak 12 orang dengan kriteria tertentu, 1 orang ketua gapoktan, 1 orang PPL, 3 orang ketua kelompok tani dan 7 orang angngota kelompok tani yang tergabung dalam gapoktan patanyamang. Tehnik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dokumentasi dan wawancara. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif dengan tahapan sebagai berikut : mengumpulkan data,reduksi data, menyajikan data, menarik kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mendorong masyarakat tani bergabung dalam pengelompokan dan pengembangan gapoktan di Desa Patanyamang yaitu, faktor internal (ekonomi, status dan harga diri, keamanan dan pendidikan) faktor external (adanya interaksi formal dalam gapoktan, adanya sruktur dalam gapoktan, adanya kedekatan ruang dan daerah,dan gapoktan dapat memberikan kenyataan serta anggota dalam gapoktan saling mengisi dalam menghadapi tantangan dan rintangan). Adapun bentukbentuk pemberdayaan yang dilakukan gapoktan Patanyamang diantaranyapelatihan keterampilan dan pendampingan melalui proses penyuluhan, penguatan potensi yang dimiliki masyarakat tani melalui proses kerjasama dengan KUD dan Pedagang, menyaluran bantuan dari pemerintah berupa sarana produksi pertanian, dan penguatan modal usaha tani dengan usaha. Namun terlepas dari semua itu masih ada hambatan-hambatan yang dialami gapoktan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat tani