Manajemen jaringan Bandwidth dan Manajemen User Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan

ABSTRAK Penelitian ini berdasarkan pada pentingnya penggunaan networking didalam pelaksanaan aktifitas kerja, baik dalam administrasi maupun akademik setiap harinya, sehingga perlu didukung performa teknologi networking yang baik dan semakin user friendly. Sistem networking SMK Negeri 8 Makassar saat ini belum di manajemen dengan baik dan kebutuhan akan akses internet belum stabil serta belum diaturnya penggunaan bandwidth dan user serta login hotspot pada setiap pengguna melalui media kabel dan wireless. Tujuan penilitian ini untuk Manajemen bandwidth dan manajemen user berbasis mikrotik pada sekolah menengah kejuruan yang bertempat di SMK Negeri 8 Makassar mengetahui perancangan manajemen bandwith dan manajemen user serta penerapannya pada sekolah menengah kejuruan SMK Negeri 8 Makassar valid dan praktis. Metode penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Network Development Life Cycle (NDLC) penelitian berupa Analysis, Design, Simulasi prototyping, Implementation, Monitoring, Management, populasi dan sampel terhadap 47 pengguna, kepala sekolah, operator, guru dan siswa, Teknik pengumpulan data berupa observasi, lembar validator dan lembar kuesioner. Hasil penelitian berupa Analysis, Design, Simulasi prototyping, Implementation, Monitoring, Management. Dengan system Router Mikrotik konfigurasi jaringan menggunakan Graphic User Interface (GUI) melalui fasilitas Winbox sehingga lebih user friendly, selain itu Mikrotik juga mempunyai fasilitas, manajemen bandwidth dan firewall yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pada jaringan komputer SMK Negeri 8 Makassar. Pembagian Bandwidth dan Manajemen User mikrotik menggunakan simple queues di jaringan Local area network pada laboratorium administrasi perkantoran dan Hotspot SMK Negeri 8 Makassar , dengan adanya login hotspot mepermudah mengakses jaringan internet dari sisi keamanan dan fungsinya serta mendukung penggunaan internet stabil. Hasil Pengujian sistem dilakukan menggunakan black box, validasi meliputi ahli instrumen media (video) , buku panduan, respon pengguna kepala sekolah, operator, staf, guru dan siswa valid dan praktis. keterlaksanaan aspek-aspek pada ujicoba yang disajikan dalam Video prototype