Konstruksi instrumen untuk mengukur kecemasan dan kepercayaan diri siswa pada Matematika

Matematika merupakan ilmu dasar yang mempunyai peranan penting untuk mendukung perkembangan teknologi dan sains modem sehingga keberhasilan siswa dalam matematika perlu diperhatikan. Bukan rahasia lagi bahwa matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang cukup sulit dan menakutkan bagi banyak siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil atau prestasi belajar dan tingkat kelulusan siswa yang setiap tahun selalu menurun dikarenakan nilai matematikanya tidak memenuhi standar kelulusan. Dari anggapan-anggapan siswa tentang betapa sulitnya matematika diikuti dengan banyaknya siswa yang tidak lulus, timbulah suatu kecemasan terhadap matematika. Untuk mengantisipasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, maka dalam proses belajar mengajar ini gwu mendapat peranan penting untuk menanganinya. Tugas guru tudak hanya sebagai pengajar yang melakukan transfer pengetahuan, tetapi juga dituntut Wituk menampilkan kepribadian yang mampu memberikan motivasi dan menumbuhkan kepercayaan diri mereka. Dengan percaya diri anak yakin akan kemampuannya, optimis dan tidak memiliki keraguan da1am menghadapi persoalan serta dapat membuat kepllhlsall sendiri dan yakin akan harapan-harapan yang dimilikinya. Untuk mengetahui tingkat kecemasan dan kepercayaan diri siswa pada matematika, diperlukan alat ukur (instrumen) Wltuk mengukur keduanya. Dengan mengetahui tingkat kecamasan dan kepercayaan diri sisw guru dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat. Penelitian ini men1pakan penelitian pengembangan instrumen yang bertujuan mengembangkan alat ukw- kecemasan dan kepercayaan diri pada matematika yang valid dan reliabel. Validitas dilakukan secara teoritik dan empirik. Validitas teoritik dilakukan atas pertimbangan 3 validator yang ahli dalam bidang matematika dan psikologi. Sedangkan validitas empirik dan reliabilitasnya dihitung dengan bantuan program SPSS 11.5 for windows. Uji coba dalam penehtian ini dilakukan pada 85 siswa kelas 8 MTs Manba'ul Hikam Sidoarjo. Dari hasil validitas instrumen secara teoritik didapat 4 item pada skala kecemasan yang perlu direvisi karena tidak valid secara muka. Pada skala kepercayaan diri terdapat 3 item yang juga tidak validitas muka. Sedangkan dari basil validitas secara empiris terdapat 6 item yang tidak valid pada skala kecemasan dan 5 item tidak valid pada skala kepercayaan diri. Item­ item yang tidak valid tersebut perlu dihilangkan pada perakitan instrumen final. Reliabilitas item-item pada kedua skala tersebut sudah baik yang nilai alphanya mendekati 1. Pada ska1a kecemasan nilai alphanya sebesar 0,8592 dan pada skala kepercayaan diri nilai alphanya sebesar 0,7704