HUBUNGAN KEJADIAN DISMENORE DENGAN TINGKAT STRES\ud PADA MAHASISWI DIII KEBIDANAN REGULER SEMESTER III DI\ud STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013

Latar belakang: Menstruasi merupakan tanda bahwa siklus masa subur telah\ud dimulai. Dismenore sering dialami remaja/dewasa yang berusia 18-24 tahun,\ud karena usia tersebut remaja baru saja melewati tahap menstruasi yang tidak teratur\ud menuju keteraturan dalam siklus menstruasinya. Stress dapat menimbulkan\ud sensasi saraf-saraf pinggul dan otot-otot punggung bawah sehingga bisa\ud menyebabkan Dismenore.\ud Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kejadian dismenore dengan tingkat stres\ud pada mahasiwi DIII kebidanan reguler semester III di Stikes ‘Aisyiyah\ud Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.\ud Metode penelitian: Jenis penelitian ini kuantitatif korelatif menggunakan metode\ud pendekatan waktu cross sectional. Variabel bebasnya dismenore, variabel terikat\ud yaitu tingkat stres. Populasi adalah seluruh mahasiswi program studi DIII\ud Kebidanan semester III STIKES `Aisyiyah Yogyakarta tahun 2013, dengan\ud sampel sebanyak 74 mahasiswi. Teknik analisis korelasi Kendal Tau.\ud Hasil: Mayoritas kejadian dismenore pada Mahasiswi DIII Kebidanan Reguler\ud Semester III dalam kategori berat sebanyak 43,2%. Tingkat stres mayoritas dalam\ud kategori sedang yaitu 28 orang (37,8%). Ada hubungan kejadian dismenore\ud dengan tingkat stres pada mahasiswi DIII Kebidanan Reguler Semester III di\ud Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta, dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000\ud (0,000